Jakarta (Antara News) - Brewin Mesa, perusahaan pengembang real estat berbasis di Singapura yang menggarap apartemen The Lana di Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan melihat kebijakan pemerintah di sektor properti positif untuk mendukung pertumbuhan sektor ini di tahun 2018.

"Kami optimistis kalau kebijakan pemerintah seperti sekarang ini maka pasar properti di tahun 2018 bahkan 2019 akan terus membaik," kata Presiden Direktur Brewin Mesa, Bill Cheng di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan survei Rumah.com Property Index 2017 menunjukkan indeks properti nasional lndonesia naik tipis 1,4% pada Q1 2017 dan berlanjut pada Q2 tumbuh sebesar 0,97 persen, sedangkan di Q3 pasar properti terlihat stabil.

"Kami melihat pasar properti menunjukkan tanda-tanda pemulihan tetapi penjual masih memperhatikan daya beli konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa pasar properti berada dalam fase `soft market`, ujar dia.

Sementara di sisi volume suplai properti, indeks menunjukkan sedikit fluktuasi dimana pada Q1 mencatat peningkatan sebesar 11,4 persen, kemudian mengalami penurunan sebesar 2,1 persen pada Q2 2017. Pada Q3 2017 suplai pulih dan meningkat hingga sebesar 10,7 persen. Dilihat dari tahun ke tahun terjadi kenaikan pada Q3 2017 mencapai 23 persen.

Peningkatan suplai properti ini mengindikasikan bahwa penjual lebih percaya diri dengan situasi pasar properti pada Q3. Semakin banyaknya suplai membuat konsumen semakin mudah menentukan pilihan tempat tinggal, baik berdasarkan lokasi, harga, dan jenis.

Bill Cheng mengatakan, kebijakan pemerintah yang dianggapnya memberikan dukungan yakni pembiayaan yang tepat, komitmen memacu pertumbuhan ekonomi.

Dia juga memperkirakan pasar tetap akan stabil menjelang pemilihan Presiden, serta biasanya setelah pemilihan pasar akan memberikan respon yang positif.

Merefleksikan kepercayaannya di pasar properti Indonesia, Brewin Mesa saat ini tengah mempersiapkan proyek kedua.

Bill Cheng mengakui saat ini aktif mencari lahan untuk proyek kedua setelah The Lana, mengenai lokasinya berada di kawasan CBD Jakarta yang akan segera dipublikasikan pada tahun 2018.

"Target kami stelah Pilpres di 2019 hunian The Lana terjual sepenuhnya, serta pembangunannya rampung pada pertengahan pertama 2020," ujar dia.

The Lana berlokasi di kota Alam Sutera sekitar 10 menit berkendara dari Puri lndah, Jakarta Barat diperuntukan bagi pasar atas dengan harga jual berkisar Rp1 miliar hingga Rp5 miliar per unit, serta total pembangunan Rp1,3 Triliun.

PT. Brewin Mesa Sutera, merupakan perusahaan gabungan dari pengembang terkemuka Singapura, Brewin Mesa Pte. Ltd. ("Brewin Mesa") dan mitranya Shenning Emerging Asia Real Estate Fund Pte. Ltd. ("Shenning").

The Lana dirancang oleh Andrew Bromberg, pemenang penghargaan dari Aedas, salah satu perusahaan arsitektur terbesar di dunia. Sedangkan kontraktor ditunjuk PT. China State Construction Overseas Development Shanghai (Indonesia) (CSC), merupakan anak usaha dari China State Construction Engineering Corp. Ltd. (CSCEC), merupakan perusahaan konstruksi No. 1 di dunia dan berada di peringkat 24 di Fortune Global 500.

Untuk memilih apartemen, Bill Cheng mengatakan, disamping lokasi patut juga dipertimbangkan reputasi pengembang, arsitektur, dan kontraktor yang terlibat.

Pengalaman di Singapura, pemerintah setempat memberikan waktu lima tahun sejak lahan tersebut dibeli untuk dibangun dan diserahterimakan kepada pembeli, apabila tidak terpenuhi pengembang akan dibebankan pajak yang sangat tinggi.

Baca juga: Ekonomi Banten Triwulan III-2017 Tumbuh 5,62 Persen

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018