Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono menyebutkan indeks laju inflasi pada Agustus 2024 dalam kondisi terkendali dengan stabilitas di bawah rata-rata nasional.

"Berdasarkan data rilis BPS dan Kemendagri indeks perkembangan harga Kabupaten Tangerang untuk minggu kedua bulan Agustus ini berada di angka -1,45 persen," kata Andi di Tangerang, Selasa.

Ia menuturkan, berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) kondisi indeks perkembangan sejumlah harga bahan di wilayahnya tersebut dalam kondisi stabil. Sehingga hal tersebut berdampak terhadap angka inflasi daerah senilai -1,45 persen.

"Ini tentunya menunjukkan bahwa inflasi di daerah kita dalam kondisi yang masih dapat dikendalikan," katanya.

Baca juga: Pemkab Tangerang siapkan uji coba makan siang bergizi

Ia mengungkapkan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tangerang saat ini masih terus melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih implementatif di masyarakat seperti menggelar pasar murah, memastikan ketersediaan stok pangan.

Selain itu, pihaknya juga melakukan gerakan penanaman pangan holtikultura dengan menggandeng kelompok masyarakat hingga pendidikan sebagai membantu pengendalian angka inflasi daerah.

"Kami berharap bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dapat memberikan kontribusi dalam upaya membangkitkan pangan nasional dan menjadi media edukasi para petani serta masyarakat, agar mampu mengelola tanaman pangan pokok cepat panen sehingga dapat meningkatkan perekonomian dalam mengendalikan inflasi di daerah," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika Sutrisno menambahkan jika Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mendapat penghargaan dari Museum Republik Indonesia (MURI) atas penanaman cabai yang dipusatkan di wilayahnya itu dengan melibatkan 107 sekolah, 174 desa/kelurahan di 29 kecamatan dengan 141.700 bibit.

"Kita lakukan secara serentak bersama ratusan desa/kelurahan serta sekolah dasar yang ada di Kabupaten Tangerang melakukan penanaman cabai," katanya.

Baca juga: Pemkab Tangerang cetak rekor dunia MURI penanaman cabai

Dikatakan Asep, program tanam pangan hortikultura atau komoditi cabai dilakukannya sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan masa tanam serta menekan laju inflasi di daerah.

"Di mana tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan stabilitas harga pangan khususnya cabai rawit serta menurunkan laju inflasi dan meningkatkan masa tanam pada komoditi cabai petani," ujarnya.

Selain itu, gerakan penanaman pangan tersebut sebagai mengaplikasikan project penguatan Pancasila, yang merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan di lingkup pendidikan.

"Kami berharap kegiatan ini bukan hanya saja mencari target dari raihan MURI, tetapi sifatnya sebagai awal bagaimana kita dapat mempertahankan budaya-budaya menanam dan dapat mengintensifkan atau memanfaatkan pekarangan untuk menguatkan ketahanan pangan kita," ungkapnya.

Asep juga menambahkan, setelah memecahkan rekor penemuan pangan terbanyak di dunia, pihaknya akan melanjutkan program tersebut pada bulan September-Oktober hingga mencapai target yakni sebanyak 195.000 cabai yang ditanam di wilayahnya tersebut.

"Tanaman cabai ini merupakan tanaman yang memberikan kontribusi kepada perubahan harga pangan. Sehingga kami memiliki penilaian jika komoditi cabai ini bisa menstabilkan harga," papar dia.

Baca juga: Pemkot Tangerang panen raya padi, hasilkan 6,5 ton gabah

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024