Serang (Antara News Banten) - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfo) membuka seleksi tenaga ahli untuk operator aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaporan (Simral).
Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian membuka seleksi tersebut setelah Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan Pemerintah Provinsi Banten mengalami kekurangan tenaga ahli yang mengelola aplikasi tersebut.
Baca juga: Diskominfo Buat "HP Gede Jasa"
Kepala Diskominfo dan Persandian Provinsi Banten Komari di Serang, Jumat mengatakan, sudah ada sekitar 140 orang yang mendaftar untuk mengikuti seleksi tenaga ahli Simral tersebut, baik secara online maupun datang langsung ke kantor Diskominfo dan Persandian Provinsi Banten di area KP3B.
"Semua peserta umum. Tapi latar pendidikannya komputer dan teknik," kata Komari.
Hari ini menurut Komari merupakan hari terakhir pendaftaran. Selanjutnya, panitia seleksi yang berasal dari internal Diskominfo dan Persandian akan menyeleksi para pendaftar tersebut.
"Yang dibutuhkan sekitar 23 orang," kata Komari.
Ia mengatakan, para peserta yanh lolos seleksi nantinya yang akan mengelola Simral dan aplikasi lain milik Pemprov Banten. Kemungkinan pekan depan proses seleksi sudah selesai dan April mulai bekerja.
Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim menjelaskan, status operator tersebut sebagai tenaga ahli karena orang-orang yang akan mengisi posisi tersebut berasal dari luar kedinasan.
Terkait Simral, Wahidin Halim mengakui masih memerlukan sejumlah perbaikan serta penyempurnaan. Saat ini, menurutnya, Pemprov Banten terus berupaya memperbaiki kekurangan tersebut.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menjelaskan, aplikasi Simral bisa membantu ASN untuk bekerja dengan baik dan sesuai rencana program.
"Di Simral ini kita bisa melihat data yang ada, mulai dari proses perencanaan, proses program sampai dengan proses kualitas pembangunan dari proses pembangunan yang ada," kata Andika.
Andika meyakini, dengan Simral, Pemprov Banten bisa terbantu karena dapat mengetahui program mana yang mempunyai kendala dalam pelaksanaannya atau yang belum terealisasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian membuka seleksi tersebut setelah Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan Pemerintah Provinsi Banten mengalami kekurangan tenaga ahli yang mengelola aplikasi tersebut.
Baca juga: Diskominfo Buat "HP Gede Jasa"
Kepala Diskominfo dan Persandian Provinsi Banten Komari di Serang, Jumat mengatakan, sudah ada sekitar 140 orang yang mendaftar untuk mengikuti seleksi tenaga ahli Simral tersebut, baik secara online maupun datang langsung ke kantor Diskominfo dan Persandian Provinsi Banten di area KP3B.
"Semua peserta umum. Tapi latar pendidikannya komputer dan teknik," kata Komari.
Hari ini menurut Komari merupakan hari terakhir pendaftaran. Selanjutnya, panitia seleksi yang berasal dari internal Diskominfo dan Persandian akan menyeleksi para pendaftar tersebut.
"Yang dibutuhkan sekitar 23 orang," kata Komari.
Ia mengatakan, para peserta yanh lolos seleksi nantinya yang akan mengelola Simral dan aplikasi lain milik Pemprov Banten. Kemungkinan pekan depan proses seleksi sudah selesai dan April mulai bekerja.
Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim menjelaskan, status operator tersebut sebagai tenaga ahli karena orang-orang yang akan mengisi posisi tersebut berasal dari luar kedinasan.
Terkait Simral, Wahidin Halim mengakui masih memerlukan sejumlah perbaikan serta penyempurnaan. Saat ini, menurutnya, Pemprov Banten terus berupaya memperbaiki kekurangan tersebut.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menjelaskan, aplikasi Simral bisa membantu ASN untuk bekerja dengan baik dan sesuai rencana program.
"Di Simral ini kita bisa melihat data yang ada, mulai dari proses perencanaan, proses program sampai dengan proses kualitas pembangunan dari proses pembangunan yang ada," kata Andika.
Andika meyakini, dengan Simral, Pemprov Banten bisa terbantu karena dapat mengetahui program mana yang mempunyai kendala dalam pelaksanaannya atau yang belum terealisasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018