Suvarna Sutera anak perusahaan Alam Sutera Group kembali melakukan penanaman 5.000 bibit Mangrove jenis Bakau Totol (Rhizophora Stylosa) di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Corporate Communication Divison Head PT Alam Sutera Realty Ch. Rossie Andriani dalam keterangannya di Tangerang Minggu mengatakan penanaman 5.000 bibit mangrove merupakan lanjutan dari kegiatan serupa dengan jumlah sama di Juni 2024 lalu.
"Kegiatan ini, merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah terkhusus Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabuoaten Tangerang dalam restorasi hutan Mangrove sekaligus program CSR Alam Sutera Peduli dalam pilar Community Engagement," kata Ch. Rossie Andriani.
Baca juga: Jaga keseimbangan ekosistem, Suvarna Sutera tanam ribuan bibit pohon mangrove
Kepala Bidang PSLB3 Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang Hari Mahardika mengatakan kegiatan penanaman itu bisa meningkatkan kualitas kawasan pesisir Kabupaten Tangerang.
Ia menuturkan, sejak Ketapang Urban Aquaculture berdiri sebagai ekosistem Mangrove pada 2016, telah tertanam dan dirawat dengan baik 700.000 Pohon Mangrove di kawasan tersebut yang terdiri dari 16 jenis Mangrove dari total 90 jenis Mangrove yang ada di Indonesia.
Dalam lima tahun ini, pemulihan ekosistem Mangrove Kabupaten Tangerang pun telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu seluas 120 hektar dan ekosistem pesisir sempat mengalami kerusakan abrasi sampai 590 hektar.
"Dengan adanya kawasan ini juga terdapat peningkatan sebesar 30 persen kualitas oksigen khususnya di kawasan Ketapang, Mauk. Selain itu, restorasi ekosistem Mangrove akan dimaksimalkan dengan rencana pembuatan penangkaran Kepiting Tapal Kuda kedepannya, di mana saat ini belum ada sama sekali," katanya.
Baca juga: Chandra Asri Group, Unpad dan Untirta kolaborasi lestarikan alam dan satwa lewat WJC
Ketapang Urban Aquaculture merupakan kawasan Hutan Mangrove yang berada di sekitar proyek pembangunan Suvarna Sutera dan merupakan kawasan percontohan yang berfungsi sebagai pencegahan alami dalam upaya melindungi pesisir dari bahaya erosi.
Kawasan ini juga memiliki Kepiting Tapal Kuda atau Kepiting Mimi, merupakan spesies kepiting berdarah biru yang darahnya berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Kawasan Hutan Mangrove juga membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan air bersih dan meningkatkan kesegaran udara.
Tanto Winata selaku salah satu murid SMA Laurensia Suvarna Sutera kelas XI menyampaikan apresiasi karena sudah dilibatkan dalam meningkatkan kepedulian lingkungan sekitar.
"Kegiatan ini juga merupakan aksi nyata dari pelajaran Cinta Tanah Air dan Budi Pekerti yang kami pelajari setiap minggunya. Kami percaya dengan merawat lingkungan sejatinya kita juga merawat bumi, dengan kita merawat bumi, kita juga sedang meningkatkan kualitas hidup," katanya.
Baca juga: TNI tanam seribu mangrove di pesisir Pantai Kasemen Kota Serang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Corporate Communication Divison Head PT Alam Sutera Realty Ch. Rossie Andriani dalam keterangannya di Tangerang Minggu mengatakan penanaman 5.000 bibit mangrove merupakan lanjutan dari kegiatan serupa dengan jumlah sama di Juni 2024 lalu.
"Kegiatan ini, merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah terkhusus Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabuoaten Tangerang dalam restorasi hutan Mangrove sekaligus program CSR Alam Sutera Peduli dalam pilar Community Engagement," kata Ch. Rossie Andriani.
Baca juga: Jaga keseimbangan ekosistem, Suvarna Sutera tanam ribuan bibit pohon mangrove
Kepala Bidang PSLB3 Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang Hari Mahardika mengatakan kegiatan penanaman itu bisa meningkatkan kualitas kawasan pesisir Kabupaten Tangerang.
Ia menuturkan, sejak Ketapang Urban Aquaculture berdiri sebagai ekosistem Mangrove pada 2016, telah tertanam dan dirawat dengan baik 700.000 Pohon Mangrove di kawasan tersebut yang terdiri dari 16 jenis Mangrove dari total 90 jenis Mangrove yang ada di Indonesia.
Dalam lima tahun ini, pemulihan ekosistem Mangrove Kabupaten Tangerang pun telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu seluas 120 hektar dan ekosistem pesisir sempat mengalami kerusakan abrasi sampai 590 hektar.
"Dengan adanya kawasan ini juga terdapat peningkatan sebesar 30 persen kualitas oksigen khususnya di kawasan Ketapang, Mauk. Selain itu, restorasi ekosistem Mangrove akan dimaksimalkan dengan rencana pembuatan penangkaran Kepiting Tapal Kuda kedepannya, di mana saat ini belum ada sama sekali," katanya.
Baca juga: Chandra Asri Group, Unpad dan Untirta kolaborasi lestarikan alam dan satwa lewat WJC
Ketapang Urban Aquaculture merupakan kawasan Hutan Mangrove yang berada di sekitar proyek pembangunan Suvarna Sutera dan merupakan kawasan percontohan yang berfungsi sebagai pencegahan alami dalam upaya melindungi pesisir dari bahaya erosi.
Kawasan ini juga memiliki Kepiting Tapal Kuda atau Kepiting Mimi, merupakan spesies kepiting berdarah biru yang darahnya berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Kawasan Hutan Mangrove juga membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan air bersih dan meningkatkan kesegaran udara.
Tanto Winata selaku salah satu murid SMA Laurensia Suvarna Sutera kelas XI menyampaikan apresiasi karena sudah dilibatkan dalam meningkatkan kepedulian lingkungan sekitar.
"Kegiatan ini juga merupakan aksi nyata dari pelajaran Cinta Tanah Air dan Budi Pekerti yang kami pelajari setiap minggunya. Kami percaya dengan merawat lingkungan sejatinya kita juga merawat bumi, dengan kita merawat bumi, kita juga sedang meningkatkan kualitas hidup," katanya.
Baca juga: TNI tanam seribu mangrove di pesisir Pantai Kasemen Kota Serang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024