Jakarta (ANTARA News Banten) - PT Belitung Golf and Resorts, anak usaha PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati) menggandeng mitra untuk pengembangan proyek Black Rocks Golf Belitung di kawasan wisata Desa Tanjung Tinggi, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.

"Kami menggandeng mitra dari perusahaan aplikasi pemasaran online  di Indonesia yaitu Projek dan 7 Master Franchise agen properti yaitu Century 21, ERA, Harcourts, LJ Hooker, Prome, Remax, dan Ray White untuk mempercepat pemasaran," kata Direktur Utama PT Belitung Golf and Resorts, Suprapto Pegeng di Jakarta, Selasa.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)  di Damai Indah Golf, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Terkait kerja sama ini, Suprapto menyatakan optimistis proyeknya akan segera terjual para mitra ini  memiliki jaringan pemasaran yang sangat luas dan telah terbukti sukses memasarkan banyak proyek properti.

"Saya perkirakan Black Rocks Golf Belitung akan menarik masyarakat karena berbagai keunggulannya, salah satunya lokasinya di kawasan pariwisata  Pantai Tanjung Tinggi,  merupakan lokasi pengambilan gambar film Laskar Pelangi, yang saat ini terkenal juga sebagai Pantai Laskar Pelangi," ujar dia.

Baca juga: Pemkab Tangerang Kembangkan Objek Wisata Hutan Bakau

Suprapto mengatakan, proyek yang dikembangkan ini  memiliki keunikan tersendiri karena memadukan Lapangan Golf dengan kawasan perumahan. Penghuni nantinya dapat melihat pemandangan alam berupa bebatuan granit dan danau natural seluas 30 hektar serta pantai pasir putih sepanjang 2,5 kilometer.

"Proyek Black Rocks Golf Belitung memiliki total luas lahan 100 hektar. Seluas 70 hektar diperuntukan bagi lapangan golf dan driving range, 5 hektar untuk Golf Club House dan Hotel Bintang Empat, 25 hektar untuk klaster hunian sebanyak 300 unit. Untuk lapangan golf, ini merupakan lapangan golf ketiga yang dibangun setelah Palm Hill Golf Club di Bogor dan New Kuta Golf di Bali," jelas Suprapto Pegeng.

PT Belitung Golf and Resorts memasarkan tanah kavling untuk dibangun Villa. Tipe  tidak dibatasi secara khusus dan diserahkan kepada pembeli hanya dengan perkecualian, tinggi bangunan maksimum untuk 2 lantai saja dan tidak wall to wall.

"Ukuran luas kavling terkecil mulai dari 300 meter persegi hingga yang terbesar 1.587 meter persegi. Dengan harga yang ditawarkan mulai dari Rp750 juta atau sekitar Rp2,5 Juta per meter persegi," ungkap Suprapto Pegeng.

Ditambahkan Andy K Natanael, pendiri Projek dan Proviz, yang juga bertindak sebagai konsultan pemasaran Black Rocks Golf Belitung, ada dua keunggulan yang dimiliki proyek Black Rocks Golf Belitung. Pertama, kawasan hunian (kavling) dengan lokasi strategis. Kedua, keunggulan lapangan Golf, yaitu menjadi The First Championship Golf Course dengan struktur lapangan yang sangat menarik dan challenging untuk bermain golf diantara bebatuan granit yang menjadi tantangan tersendiri bagi para golfer.

Selain itu, kata Andy K Natanael, pembeli akan menjadi Founder Member dari Black Rocks Golf Belitung, memiliki Playright Share PT Belitung Golf and Resorts, memiliki akses istimewa di Founder Lounge Clubhouse Black Rocks Golf Belitung, dan mendapatkan harga khusus untuk bermain golf di New Kuta Golf Bali, dan Palm Hill Golf Club  Bogor.

Untuk pembangunan, lapangan Black Rocks Golf Belitung sudah dibangun September 2016 dengan target  tahap 1 hole 1 sampai dengan 9 dapat diuji coba pada bulan Juni 2018 dan tahap 2 yakni hole 10 sampai dengan 18 direncanakan selesai pada bulan Nopember 2018.

"Jadi seluruh lapangan hole 1 sampai dengan 18 dapat dioperasikan secara penuh pada bulan Desember 2018," ujar Suprapto.

Sedangkan Golf Clubhouse, Hotel 40 Room Awal (Tahap 1) dalam proses tender, konstruksi akan dimulai April 2018 dan target selesai Desember 2018. Pengembangan dan penyediaan fasitlitas utilitas kavling golf sudah dimulai sejak awal 2017.

"Diharapkan seluruh kavling akan sold out paling lambat di akhir 2018 dan pembangunan Villa-Villa Residential diproyeksikan akan selesai hingga tahun 2023," ujar Suprapto Pegeng.

    

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018