Jakarta (Antaranews) - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) dalam salah satu program kerjanya akan mensertifikasi anggotanya yang akan direalisasikan di tahun 2018.

"Kami saat ini telah menyiapkan standar operasi dan prosedur untuk pelaksanaan sertifikasi, yang jelas program ini merupakan inisiasi dari anggota untuk memudahkan kerja mereka nantinya," kata Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata di Jakarta, Kamis.

Soelaeman juga mengatakan, REI akan menggandeng Badan Sertifikasi Nasional (BSN) agar hasilnya resmi, legal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Melalui program sertifikasi ini maka anggota REI menjadi lebih bertanggungjawab untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas produksinya, kata Soelaeman dalam penjelasannya kepada pers dengan didampingi Wakil Ketua REI bidang Komunikasi, Promosi dan Pameran Ikang Fawzi dan Sekjen REI Totok Lusida.

Soelaeman menjelaskan, sertifikasi bukanlah hal yang baru bagi REI karena selama ini untuk beberapa bidang keahlian sudah ada sertifikasinya seperti dibidang penjualan, bagian pembebasan tanah, manajemen konstruksi, namun yang tengah digarap REI kali ini sertifikasi untuk perusahaannya.

Soelaeman mengatakan melalui sertifikasi pengembang akan dimudahkan saat berhubungan dengan lembaga keuangan termasuk perbankan.

"Jadi seperti peringkat obligasi, sertifikasi ini nantinya akan dievaluasi secara berkala," ujar Soelaeman.

Soelaeman juga mengatakan, saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah meregistrasi pengembang.

Registrasi itu, kata Soelaeman bertujuan untuk mengetahui produk yang dihasilkan pengembang seperti apa, kualitas, permasalahan yang dihadapi seperti apa, dan lain sebagainya.

"Melalui registrasi maka Kementerian PUPR akan lebih mudah dalam mengidentifikasi permasalahan, serta akan berupaya memperkecil permasalahan yang dihadapi agar produksi dapat tetap terkontrol baik kualitas maupun kuantitasnya," ujar Soelaeman.

Soelaeman mengatakan, dari hasil registrasi terdapat 2.700 pengembang terdapat tambahan 1.000 lagi di luar asosiasi, serta masih bisa bertambah menjadi 4.000 pengembang di seluruh Indonesia.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018