Jakarta (Antaranews) - Presiden Lippo Group, Theo L. Sambuaga mengatakan pentingnya pendidikan bela negara untuk memupuk kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta saling menghormati perbedaan suku, agama, dan ragam budaya.  

"Saya berkarir di dunia politik sampai kemudian menjadi anggota DPR-RI dan menteri karena banyak ditempa dalam pelajaran bela negara," kata Theo dalam sambutannya pada acara penyerahan bantuan mahasiswa berprestasi  (BMB) Lippo Group kepada Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) di Pondok Labu, Jakarta, Rabu.

Berbicara dihadapan mahasiswa dan pengajar UPNVJ, Theo mengatakan, sebagai alumni UPN angkatan 1968 ketika itu sebagai mahasiswa akademi tekstil, salah satu materi perkuliahan yang wajib diikuti adalah bela negara, kemudian membekas selama berkarir di dunia politik.

"Ketika itu saya masuk Menwa (Resime Mahasiwa) UPN, kemudian pindah ke Fisip Universitas Indonesia serta masih meneruskan kegiatan tersebut (Menwa). Ternyata ada hikmahnya juga belajar bela negara," kata Theo.

Theo mengatakan, mendapat manfaat dari kegiatan bela negara selama perkuliahan karena sebagai anggota DPR-RI dirinya dipercaya untuk menempati Komisi I bahkan pernah menjadi Ketua. Komisi I yang membidangi pertahanan dan keamanan.

Theo mengatakan, pentingnya bagi mahasiswa belajar bela negara karena akan memberikan manfaat saat berkarir nantinya. Dia berharap mahasiswa UPN nantinya dapat menempati posisi penting di perusahaan, pemerintahan, bahkan berkarir di dunia politik.

Theo juga memberikan kesempatan kepada UPNVJ untuk menjalin kerja sama termasuk  permagangan bagi mahasiswa. Lippo Group bergerak diperbagai bidang mulai dari rumah sakit, perguruan tinggi, ritel (Matahari), mall, superblok, apartemen, perkantoran, hotel, perbankan, media, penyedia internet dan TV kabel, sampai e-payment.

"Saya mendengar Fakultas Kedokteran UPN sangat bagus, saya memberikan kesempatan bagi pengajar dan mahasiswanya untuk menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Siloam," kata Theo.

Theo mengatakan Lippo Group setiap tahunnya mengalokasikan dana Rp1,5 miliar bagi BMB di 10 perguruan tinggi negeri (Rp150 juta setiap perguruan tinggi), tujuannya agar mahasiswa dapat berprestasi setinggi-tingginya tanpa harus terkendala persoalan ekonomi.

Theo menjelaskan, sebelumnya secara simbolis BMB diserahkan oleh Pendiri dan Chairman Lippo Group, Dr. Mochtar Riady kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D, Ak.

Theo juga menyampaikan kriteria mahasiswa penerima BMB Lippo Group diserahkan sepenuhnya kepada Rektor PTN masing-masing, karena mereka yang paling memahami prestasi dari mahasiswanya, termasuk kemampuan ekonomi.

Theo mengungkapkan dengan penyerahan BMB kepada UPNVJ, berarti sudah 70 PTN di seluruh Indonesia yang menerima bantuan, diharapkan melalui program tersebut kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat.

Theo juga menjelaskan, program BMB merupakan bagian dari program CSR Lippo Group, program CSR lainnya juga dilaksanakan secara berkesinambungan dengan melibatkan unit-unit usaha bernaung di bawah Lippo Group.

Rektor UPNVJ, Prof. Dr. Ir. Eddy S. Siradj, M.Sc, Eng menyampaikan apresiasinya kepada Lippo Group karena memilih UPNVJ sebagai sasaran penyaluran bea siswa.

"Kami memiliki 10.000 mahasiswa yang tersebar di dua kampus yakni di Pondoklabu  Jakarta dan Limo Kota Depok. Serta rencananya akan dibangun kampus baru di atas lahan seluas 20 hektar di Cariu Transyogi arah ke Cianjur," kata Eddy.

Terkait bela negara, Eddy membenarkan hal tersebut mengingat awalnya UPNVJ bernaung di bawah TNI/ ABRI, namun sejak tiga tahun lalu sudah dijadikan sebagai universitas negeri, serta materi itu masih melekat sampai sekarang.

Sepuluh PTN penerima program BMB Lippo Group meliputi Politeknik Negeri Padang, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, Institut Teknologi Sumatra, Lampung Selatan, Universitas Singaperbangsa Karawang, UPNVJ, Universitas Negeri Semarang, Politeknik Negeri Banyuwangi, Univeristas Negeri Borneo Tarakan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka, dan Politeknik Negeri Manado.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018