Penjabat Wali Kota Tangerang, Banten, Nurdin melakukan panen sayuran serentak yang diperkirakan dua ton bersama kelompok wanita tani (KWT) sebagai bagian dari urban farming untuk menekan inflasi.
“Saat ini, inflasi di Kota Tangerang mencapai 2,8 persen, yang mengindikasikan kenaikan harga beberapa komoditas. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap dapat menyediakan pasokan cabai dari produksi lokal, yang merupakan salah satu faktor kontributor inflasi,” kata Pj Wali Kota Nurdin saat panen dan tanam cabai serentak bersama KWT di Kampung Jimpitan Batuceper dan lahan pertanian Karang Anyar Neglasari, Kamis.
Dalam kegiatan tersebut, Pj Wali Kota juga menyerahkan bantuan 1.000 lubang tanam untuk delapan KWT dan sarana pertanian untuk 33 SMP di Kota Tangerang.
Baca juga: Wali Kota minta program bedah rumah siapkan ruang berjualan bagi warga
Ia menjelaskan gerakan menanam cabai secara massal ini melibatkan KWT dan kelompok tani lainnya, dengan total luas tanam mencapai 3.000 meter persegi.
"Cabai telah terbukti menjadi salah satu komponen penting dalam upaya pengendalian inflasi, mengingat signifikansinya dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat. Ini menjadi langkah strategis dalam memastikan kebutuhan pangan masyarakat agar terpenuhi secara berkelanjutan," katanya.
Pemkot Tangerang akan terus memberikan dukungan terhadap gerakan urban farming untuk memanfaatkan lahan kosong secara produktif.
“Urban farming dan pengelolaan sampah oleh KWT menjadi model yang kami dorong, karena tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,” katanya.
Baca juga: Duta Pemuda Kota Tangerang wakili Banten di forum internasional SSEAYP
Ia juga menjelaskan tujuan ini untuk mendorong studi tiru dan pengembangan lebih lanjut dalam pemanfaatan lahan terbatas untuk produksi pertanian sebagai bagian dari sirkular ekonomi yang berkelanjutan.
“Komitmen Pemkot adalah memastikan masyarakat sehat dan memiliki tingkat hidup yang sejahtera, dengan cara memanfaatkan potensi ekonomi baru dari sektor pertanian. Kami percaya langkah-langkah ini merupakan bagian integral dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang menyalurkan instalasi 1.000 lubang hidroponik kepada delapan KWT sebagai dukungan dalam kegiatan pertanian perkotaan.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun mengatakan tahun ini merupakan tahun ketiga penyaluran instalasi 1.000 lubang hidroponik ke KWT di Kota Tangerang. Sebelumnya pada 2022 kepada 28 KWT, 2023 kepada 10 KWT dan 2024 ke delapan KWT di Kota Tangerang.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang imbau masyarakat waspadai penyakit leptospirosis
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
“Saat ini, inflasi di Kota Tangerang mencapai 2,8 persen, yang mengindikasikan kenaikan harga beberapa komoditas. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap dapat menyediakan pasokan cabai dari produksi lokal, yang merupakan salah satu faktor kontributor inflasi,” kata Pj Wali Kota Nurdin saat panen dan tanam cabai serentak bersama KWT di Kampung Jimpitan Batuceper dan lahan pertanian Karang Anyar Neglasari, Kamis.
Dalam kegiatan tersebut, Pj Wali Kota juga menyerahkan bantuan 1.000 lubang tanam untuk delapan KWT dan sarana pertanian untuk 33 SMP di Kota Tangerang.
Baca juga: Wali Kota minta program bedah rumah siapkan ruang berjualan bagi warga
Ia menjelaskan gerakan menanam cabai secara massal ini melibatkan KWT dan kelompok tani lainnya, dengan total luas tanam mencapai 3.000 meter persegi.
"Cabai telah terbukti menjadi salah satu komponen penting dalam upaya pengendalian inflasi, mengingat signifikansinya dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat. Ini menjadi langkah strategis dalam memastikan kebutuhan pangan masyarakat agar terpenuhi secara berkelanjutan," katanya.
Pemkot Tangerang akan terus memberikan dukungan terhadap gerakan urban farming untuk memanfaatkan lahan kosong secara produktif.
“Urban farming dan pengelolaan sampah oleh KWT menjadi model yang kami dorong, karena tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,” katanya.
Baca juga: Duta Pemuda Kota Tangerang wakili Banten di forum internasional SSEAYP
Ia juga menjelaskan tujuan ini untuk mendorong studi tiru dan pengembangan lebih lanjut dalam pemanfaatan lahan terbatas untuk produksi pertanian sebagai bagian dari sirkular ekonomi yang berkelanjutan.
“Komitmen Pemkot adalah memastikan masyarakat sehat dan memiliki tingkat hidup yang sejahtera, dengan cara memanfaatkan potensi ekonomi baru dari sektor pertanian. Kami percaya langkah-langkah ini merupakan bagian integral dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang menyalurkan instalasi 1.000 lubang hidroponik kepada delapan KWT sebagai dukungan dalam kegiatan pertanian perkotaan.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun mengatakan tahun ini merupakan tahun ketiga penyaluran instalasi 1.000 lubang hidroponik ke KWT di Kota Tangerang. Sebelumnya pada 2022 kepada 28 KWT, 2023 kepada 10 KWT dan 2024 ke delapan KWT di Kota Tangerang.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang imbau masyarakat waspadai penyakit leptospirosis
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024