Lebak (Antara News) - Nelayan pantai selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten saat ini sedang giat-giatnya melaut karena di wilayah tersebut tengah memasuki musim panen kakap merah yang dipasar memiliki harga yang tinggi.

"Lumayan hari ini dapat kakap merah 16 kilogram, padahal kalau hari biasa hanya dapat 2 kilogram," kata Imig (45), seorang nelayan tradisional di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Minggu.

Musim ikan kakap merah tentunya membuat pendapatan nelayan tradisional mengalami kenaikan karena sekali melaut mereka mendapat 15 sampai 20 kilogram.

"Kami sekarang pulang ke rumah bisa membawa uang mencapai Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per hari," katanya pula.

Menurut dia, kualitas ikan kakap merah pantai selatan Lebak relatif bagus karena memiliki daging tebal, bahkan beratnya bisa mencapai empat kilogram per ekor.

Karena itu, ikan kakap merah diburu konsumen dari luar daerah, seperti Sukabumi, Bogor, Jakarta hingga Bandung.

Populasi ikan kakap merah asal pantai selatan Lebak biasanya mengalami kenaikan setahun sekali serta terjadi setiap menjelang akhir tahun.

Saat ini, harga ikan kakap merah yang masuk kategori super Rp80.000/kg.

"Kami berharap musim panen ikan kakap merah bisa memperbaiki rumah yang kondisinya sudah lapuk," katanya lagi.

Rahman (50), seorang nelayan TPI Binuangeun Kabupaten Lebak mengaku dirinya selama sepekan terakhir mendapatkan tangkapan ikan kakap merah meningkat hingga 20 kilogram.

Tangkapan sebanyak itu kalau di pelelangan ikan dapat mencapai Rp1,2 juta.

Kepala TPI Binuangeun Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengatakan sebagian besar nelayan tradisional menggunakan perahu kincang dengan bobot 3 grosstone (GT) .

"Kami mendorong nelayan tradisional dapat meningkatkan produksi tangkapan ikan kakap merah karena permintaan pasar cenderung meningkat," katanya lagi.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017