Jakarta (Antara News) - Direktur Eksekutif, Archied Noto Pradono melihat pasar properti di kota Surabaya dan beberapa kota/ kabupaten di Jawa Timur sangat potensial sehingga perusahaan akan terus mengoptimalkan pengembangan di kawasan ini agar memberikan kontribusi maskimal bagi pendapatan perusahaan.

"Hampir 26 persen pendapatan perusahaan dari Surabaya dan sekitarnya, untuk itu kami akan optimalkan proyek saat ini tengah progress konstruksi," kata Archied di Jakarta, Sabtu.

Target pendapatan perseroan sebesar Rp2,3 triliun sudah terlampaui sejak September 2017 sekitar Rp3 triliun yang sebagian besar berasal kontribusi proyek hunian, perkantoran, ritel, hotel, dan kawasan industri di Jawa Timur, kata Arhcid.

Arhcid melihat Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan menjadi pusat perekonomian dan bisnis untuk kawasan Indonesia bagian timur, pasar properti Surabaya terus mengalami pertumbuhan secara positif, sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan infrastruktur daerah.

“Kami mendapatkan respon pasar yang baik terhadap proyek-proyek properti yang kami kembangkan. Sebagai pengembang, kami berusaha memenuhi kebutuhan properti konsumen," kata Archied.

Berdasarkan hasil perolehan pendapatan penjualan (marketing sales) perseroan periode sembilan bulan tahun ini, kontribusi pasar Surabaya mencapai Rp787 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 26 persen total perolehan marketing sales perseroan yang tercatat mencapai Rp3 triliun.

Arhcid mengakui tantangan pasar properti di Surabaya cukup berat di sepanjang tahun ini. Perseroan juga merasakan adanya tren penurunan daya beli segmen atas sehingga berpengaruh terhadap penjualan produk- produk di segmen superblok, seperti apartemen, komersial dan perkantoran.

Namun dia juga otimistis properti akan berangsur-angsur membaik. Permintaan lahan kawasan industri, misalnya, justru mengalami pertumbuhan tahun ini dengan angka penjualan dari proyek Ngoro Industrial Park di Mojokerto seluas 28 hektar dengan nilai sekitar Rp531 miliar.

Seiring upaya untuk terus menggarap potensi pasar properti di Surabaya, perseroan saat ini mengembangkan sejumlah proyek baru skala besar. Untuk segmen pengembangan mixed-us & high rise, contohnya, Intiland sedang menyelesaikan pembangunan kontruksi proyek Praxis dan Spazio Tower.

Berlokasi di pusat kawasan bisnis Surabaya, pengembangan Praxis sudah memasuki tahapan penyelesaian dengan target serah terima mulai semester II tahun 2018. Praxis merupakn pengembangan multi-fungsi
terpadu yang menyediakan beragam fasilitas seperti apartemen, perkantoaran, hotel, dan komersial.

Pada produk apartemen, perseroan berhasil dipasarkan sebanyak 202 unit dari total unit 295 unit.
Pengembangan berikutnya adalah Spazio Tower di kawasan Surabaya Barat yang menjadi bagian terintegrasi dengan kawasan perkantoran Spazio. Mengusung konsep 24 hours office, pengembangan Spazio Tower meliputi ruang perkantoran strata title, ritel dan hotel.

Spazio Tower dibangun dengan konsep yang menggabungkan keunggulan yang dimiliki ruko dan fasilitas dari gedung perkantoran. Proyek ini memadukan nilai tambah dari ruko, seperti fleksibilitas jam operasional, penggunaan listrik dan pendingin udara yang sesuai kebutuhan, dengan keunggunlan fasilitas perkantoran seperti ruang kerja yang lebih representatif dan lapang serta kepemilikan strata title.

"Berkantor di Spazio Tower sangat menguntungkan karena lebih efisien dari biaya operasional ruang kantor karena sistem listrik dan pendingin udara ditempatkan secara mandiri di setiap unit kantor. Konsep ini akan menggantikan konsep ruko yang terbukti kurang efisien untuk tempat bekerja," ujar Arhcid.

Saat ini progres pembangunan Spazio Tower telah mencapai 50 persen dan ditargetkan selesai pada semester II tahun depan. Penjualan ruang perkantoran tercatat mencapai 12.018 meter persegi dari total area perkantoran yang dipasarkan seluas 28.496 meter persegi.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan hunian, Intiland memiliki sejumlah pengembangan seperti The Rosebay, Graha Golf, dan Graha Natura.

Bahkan perumahan Graha Natura behasil dipasarkan sejumlah klaster baru , maupun unit-unit komersial Small Office Home Office (SOHO). Pada sembilan bulan tahun ini, Graha Natura tercatat memberikan kontribusi pendapatan penjualan sebesar Rp109 miliar.

Intiland telah menyiapkan sejumlah rencana pengembangan baru skala besar di Surabaya yang akan diluncurkan tahun depan, ujar Arhcid.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017