Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna mengatakan wilayah Tangerang Raya yang meliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang diprediksi menjadi new greater Jakarta karena ditunjang dengan fasilitas dan pengembang besar.
"Bisa jadi nantinya wilayah Serpong adalah seperti Thamrin dan Sudirman di Jakarta. Sebab masyarakat sudah bergeser ke wilayah Tangerang," kata Yayat dalam paparannya pada acara Forwapera Talkshow di Gading Serpong Tangerang Kamis.
Ia mengatakan koridor barat Jakarta sekarang sudah tersambung dengan koridor timur dan kedua poros tersebut memiliki basis ekonomi yang hampir sama yaitu industri.
Bedanya, koridor barat lebih unggul karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan pengembang besar berskala kota lebih banyak dan sudah terbangun kawasannya dengan desain lebih baik.
Baca juga: Paramount Land luncurkan "The Hudson" tahap dua di Serpong
Lalu dalam konteks investasi, koridor barat dinilai Yayat memiliki berbagai keunggulan. Selain harga rumahnya relatif cepat berkembang, masyarakat fixed income-nya juga besar.
"Kemudahan dalam mengakses kawasan menjadi kata kunci pertumbuhan kawasan. Jakarta harga rumahnya sudah mahal dan biaya hidup tinggi. Masyarakat akan mencari quality of life, nyaman, aman, udara bersih, lingkungannya bagus dan diversity-nya banyak," ujarnya.
Ia juga menyingung pertumbuhan kota mandiri Paramount Petals di Curug Kabupaten Tangerang. Lokasinya berada diantara dua proyek strategis nasional yakni BSD dan PIK2.
Kekuatan terbesar buat kawasan yang berada dalam jaringan PSN adalah izin akan lebih mudah. Pajak juga banyak dapat insentif serta barang impor tidak dibatasi. Sehingga kekuatannya nanti adalah kecepatan dalam pengembangan kawasan
Ia menekankan kolaborasi dan integrasi antara pengembang besar di poros barat harus terus dilakukan. "Pengembang juga bisa membangun rumah susun untuk pekerja supaya kawasan tidak berwajah dua. Akses jaringan jalan saling terhubung antar kawasan," katanya.
Baca juga: Bandara Soekarno Hatta perbarui akses parkir di Terminal 3
Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT Jasamarga Related Business (JMRB) Bayu Nurbaya menambahkan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Paramount Land terkait pembangunan dan modifikasi simpang susun (interchange) Bitung yang mendesak untuk dilakukan.
Sebab ketersediaan lahan di sekitar tol yang terbatas dan tingkat kepadatan di jalan Arteri yang pada 2036 di proyeksi mengalami stag.
"Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah satu hingga dua persen setiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan. Simpang susun ini nantinya akan terhubung dengan akses langsung ke jalan tol," kata Bayu
Menurut Bayu, pembangunan simpang susun membutuhkan waktu dua tahun, sehingga ditargetkan rampung pada 2025. "Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PUPR sebelum nanti resmi dioperasionalkan," katanya.
Baca juga: Pameran helikopter, Hexia 2024 bakal dihadiri lebih 21 ribu pengujung
Sebelumnya Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol Jakarta-Tangerang untuk mendukung infrastruktur di koridor barat Jakarta.
Saat ini kondisinya juga sudah sangat padat sekali terutama karena banyak pengembangan kota mandiri atau township yang dikembangkan di sepanjang jalan tol tersebut. Sementara penambahan lajur tidak mungkin lagi untuk dilakukan, sehingga dilakukan pembangunan jalan tol melingkar seperti JORR 1 dan juga JORR 2.
Untuk JORR 2, saat ini untuk sisi baratnya telah tersambung, sedangkan sisi timur sebagian sudah tersambung. "Jalan-jalan tol ini juga akan membantu sekali kelancaran lalu lintas dari timur ke barat Jakarta," kata dia.
Presiden Direktur Paramount Land M Nawawi mengatakan pihaknya telah mendapat izin pembangunan modifikasi akses masuk dan keluar Gerbang Tol Bitung (Tol Jakarta-Merak) di KM 25,5 yang diterbitkan Kementerian PUPR akhir Januari 2024.
Izin prinsip gerbang tol baru menuju Paramount Petals sudah keluar dan ditandatangani Kementerian PUPR melalui Dirjen Binamarga. "Izinnya untuk modifikasi exit dan entrance Gerbang Tol Bitung," katanya.
Panjang Boulevard dari exit tol yang dibangun ini sekitar 5,5 KM yang akan membentang di Kota Paramount Petals dari sisi utara ke selatan. Pembangunan itu dilanjutkan dengan rencana flyover atau jembatan layang sepanjang 100 meter, untuk menghubungkan kota mandiri Paramount Petals yang terbelah jalur tol.
"Akses tol langsung menuju Tol Jakarta-Merak dan terhubung ke berbagai destinasi lainnya seperti Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan Merak, Jakarta, tol JORR, dan tol Serbaraja (Balaraja-Serpong)," kata dia.
Baca juga: DLH Kota Tangerang ingatkan 30 pelaku usaha perbaiki pengelolaan limbah B3
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Bisa jadi nantinya wilayah Serpong adalah seperti Thamrin dan Sudirman di Jakarta. Sebab masyarakat sudah bergeser ke wilayah Tangerang," kata Yayat dalam paparannya pada acara Forwapera Talkshow di Gading Serpong Tangerang Kamis.
Ia mengatakan koridor barat Jakarta sekarang sudah tersambung dengan koridor timur dan kedua poros tersebut memiliki basis ekonomi yang hampir sama yaitu industri.
Bedanya, koridor barat lebih unggul karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan pengembang besar berskala kota lebih banyak dan sudah terbangun kawasannya dengan desain lebih baik.
Baca juga: Paramount Land luncurkan "The Hudson" tahap dua di Serpong
Lalu dalam konteks investasi, koridor barat dinilai Yayat memiliki berbagai keunggulan. Selain harga rumahnya relatif cepat berkembang, masyarakat fixed income-nya juga besar.
"Kemudahan dalam mengakses kawasan menjadi kata kunci pertumbuhan kawasan. Jakarta harga rumahnya sudah mahal dan biaya hidup tinggi. Masyarakat akan mencari quality of life, nyaman, aman, udara bersih, lingkungannya bagus dan diversity-nya banyak," ujarnya.
Ia juga menyingung pertumbuhan kota mandiri Paramount Petals di Curug Kabupaten Tangerang. Lokasinya berada diantara dua proyek strategis nasional yakni BSD dan PIK2.
Kekuatan terbesar buat kawasan yang berada dalam jaringan PSN adalah izin akan lebih mudah. Pajak juga banyak dapat insentif serta barang impor tidak dibatasi. Sehingga kekuatannya nanti adalah kecepatan dalam pengembangan kawasan
Ia menekankan kolaborasi dan integrasi antara pengembang besar di poros barat harus terus dilakukan. "Pengembang juga bisa membangun rumah susun untuk pekerja supaya kawasan tidak berwajah dua. Akses jaringan jalan saling terhubung antar kawasan," katanya.
Baca juga: Bandara Soekarno Hatta perbarui akses parkir di Terminal 3
Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT Jasamarga Related Business (JMRB) Bayu Nurbaya menambahkan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Paramount Land terkait pembangunan dan modifikasi simpang susun (interchange) Bitung yang mendesak untuk dilakukan.
Sebab ketersediaan lahan di sekitar tol yang terbatas dan tingkat kepadatan di jalan Arteri yang pada 2036 di proyeksi mengalami stag.
"Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah satu hingga dua persen setiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan. Simpang susun ini nantinya akan terhubung dengan akses langsung ke jalan tol," kata Bayu
Menurut Bayu, pembangunan simpang susun membutuhkan waktu dua tahun, sehingga ditargetkan rampung pada 2025. "Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PUPR sebelum nanti resmi dioperasionalkan," katanya.
Baca juga: Pameran helikopter, Hexia 2024 bakal dihadiri lebih 21 ribu pengujung
Sebelumnya Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol Jakarta-Tangerang untuk mendukung infrastruktur di koridor barat Jakarta.
Saat ini kondisinya juga sudah sangat padat sekali terutama karena banyak pengembangan kota mandiri atau township yang dikembangkan di sepanjang jalan tol tersebut. Sementara penambahan lajur tidak mungkin lagi untuk dilakukan, sehingga dilakukan pembangunan jalan tol melingkar seperti JORR 1 dan juga JORR 2.
Untuk JORR 2, saat ini untuk sisi baratnya telah tersambung, sedangkan sisi timur sebagian sudah tersambung. "Jalan-jalan tol ini juga akan membantu sekali kelancaran lalu lintas dari timur ke barat Jakarta," kata dia.
Presiden Direktur Paramount Land M Nawawi mengatakan pihaknya telah mendapat izin pembangunan modifikasi akses masuk dan keluar Gerbang Tol Bitung (Tol Jakarta-Merak) di KM 25,5 yang diterbitkan Kementerian PUPR akhir Januari 2024.
Izin prinsip gerbang tol baru menuju Paramount Petals sudah keluar dan ditandatangani Kementerian PUPR melalui Dirjen Binamarga. "Izinnya untuk modifikasi exit dan entrance Gerbang Tol Bitung," katanya.
Panjang Boulevard dari exit tol yang dibangun ini sekitar 5,5 KM yang akan membentang di Kota Paramount Petals dari sisi utara ke selatan. Pembangunan itu dilanjutkan dengan rencana flyover atau jembatan layang sepanjang 100 meter, untuk menghubungkan kota mandiri Paramount Petals yang terbelah jalur tol.
"Akses tol langsung menuju Tol Jakarta-Merak dan terhubung ke berbagai destinasi lainnya seperti Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan Merak, Jakarta, tol JORR, dan tol Serbaraja (Balaraja-Serpong)," kata dia.
Baca juga: DLH Kota Tangerang ingatkan 30 pelaku usaha perbaiki pengelolaan limbah B3
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024