Kecamatan Cibodas Kota Tangerang Banten menyediakan hadiah di setiap posyandu sebagai daya tarik dalam mengajak orang tua agar membawa anaknya melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Sejauh ini, antusiasme para orang tua dan balita cukup tinggi. Namun, sosialisasi di seluruh fasilitas kesehatan dan ruang publik terus digencarkan," kata Ketua PKK Kecamatan Cibodas Nurul Fitri Prihadi di Posyandu Anyelir Kelurahan Cibodas Baru Kota Tangerang, Selasa.
Sepanjang Juni 2024, Pemerintah Kota Tangerang menggelar Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) di 1.097 posyandu.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang gelar intervensi stunting di 1.097 posyandu
Program ini sebagai tindak lanjut surat Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Nomor: 400.5.3/3161/Bangda 13 Mei 2024 tentang pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di daerah.
Nurul Fitri Prihadi menambahkan, di wilayahnya ada 98 posyandu Gertak Tangkas dan akan menyasar 5.852 balita di enam kelurahan.
Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan akan melakukan secara dari pintu ke pintu untuk menjangkau orang tua yang terbentur kesibukan. "Pastinya, jangkauannya harus 100 persen,” katanya.
Ia menjelaskan, terkait penanganan stunting, Kecamatan Cibodas pada Februari lalu telah melaunching Ayo Gacor dengan program one day one egg.
“Kami juga melakukan pendampingan, Gerakan Sedekah Stunting Cibodas -GS2C-, yaitu hasil sedekah sampah yang dibelikan protein untuk anak-anak stunting di Kecamatan Cibodas. Pastinya, ini akan terus diperkuat dan dimaksimalkan dengan sederet program lainnya,” katanya.
Baca juga: Menkes sebut kader posyandu perlu layani seluruh siklus hidup manusia
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Tangerang dr Sari Nur Arofah menjelaskan, sepanjang Juni ditargetkan 100 persen dari 85.474 balita di Kota Tangerang diukur pertumbuhannya seperti berat badan, panjang atau tinggi badan, dan diinput ke dalam aplikasi SiData dan e-PPGBM.
“Selanjutnya, akan terlihat anak-anak yang terindikasi stunting. Dinkes Kota Tangerang bersama seluruh OPD terkait akan melakukan intervensi khusus pada anak-anak yang terindikasi stunting. Harapannya, ialah tidak ada lagi anak-anak di Kota Tangerang yang terlambat dilakukan penanganan,” katanya.
Tren prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022.
Kenaikan terjadi pada tahun 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.
Baca juga: Pemkab Tangerang targetkan 284.085 anak dapat akses posyandu
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Sejauh ini, antusiasme para orang tua dan balita cukup tinggi. Namun, sosialisasi di seluruh fasilitas kesehatan dan ruang publik terus digencarkan," kata Ketua PKK Kecamatan Cibodas Nurul Fitri Prihadi di Posyandu Anyelir Kelurahan Cibodas Baru Kota Tangerang, Selasa.
Sepanjang Juni 2024, Pemerintah Kota Tangerang menggelar Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) di 1.097 posyandu.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang gelar intervensi stunting di 1.097 posyandu
Program ini sebagai tindak lanjut surat Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Nomor: 400.5.3/3161/Bangda 13 Mei 2024 tentang pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di daerah.
Nurul Fitri Prihadi menambahkan, di wilayahnya ada 98 posyandu Gertak Tangkas dan akan menyasar 5.852 balita di enam kelurahan.
Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan akan melakukan secara dari pintu ke pintu untuk menjangkau orang tua yang terbentur kesibukan. "Pastinya, jangkauannya harus 100 persen,” katanya.
Ia menjelaskan, terkait penanganan stunting, Kecamatan Cibodas pada Februari lalu telah melaunching Ayo Gacor dengan program one day one egg.
“Kami juga melakukan pendampingan, Gerakan Sedekah Stunting Cibodas -GS2C-, yaitu hasil sedekah sampah yang dibelikan protein untuk anak-anak stunting di Kecamatan Cibodas. Pastinya, ini akan terus diperkuat dan dimaksimalkan dengan sederet program lainnya,” katanya.
Baca juga: Menkes sebut kader posyandu perlu layani seluruh siklus hidup manusia
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Tangerang dr Sari Nur Arofah menjelaskan, sepanjang Juni ditargetkan 100 persen dari 85.474 balita di Kota Tangerang diukur pertumbuhannya seperti berat badan, panjang atau tinggi badan, dan diinput ke dalam aplikasi SiData dan e-PPGBM.
“Selanjutnya, akan terlihat anak-anak yang terindikasi stunting. Dinkes Kota Tangerang bersama seluruh OPD terkait akan melakukan intervensi khusus pada anak-anak yang terindikasi stunting. Harapannya, ialah tidak ada lagi anak-anak di Kota Tangerang yang terlambat dilakukan penanganan,” katanya.
Tren prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022.
Kenaikan terjadi pada tahun 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.
Baca juga: Pemkab Tangerang targetkan 284.085 anak dapat akses posyandu
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024