Perbedaan signifikan sabun batangan dengan sabun cair terutama terletak pada formulasi dan teksturnya menurut ahli dermatologi.

Ahli dermatologi Navin Arora dari Garden City di Kota New York, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa sabun batangan yang padat dibentuk melalui proses saponifikasi dan biasanya terdiri atas lemak dan minyak.

Sedangkan sabun cair dibuat dengan menggabungkan air, agen pelembab dan kondisioner, dan kadang minyak atau bahan-bahan aktif.

"Baik sabun batangan maupun sabun cair bercampur dengan minyak dan kotoran pada kulit, memungkinkannya terbilas dengan air. Surfaktan dalam produk-produk ini membantu mengurai minyak pada kulit," kata Arora sebagaimana dikutip oleh InStyle pada 16 Mei 2024.

Sabun batangan umumnya dianggap lebih mengeringkan kulit karena pH-nya yang lebih tinggi, tetapi menghadirkan sensasi "lebih bersih". Sedangkan sabun mandi cair biasanya lebih menghidrasi dan menyasar masalah kulit tertentu.

Baca juga: 98,91 persen warga Tangerang disebut biasa cuci tangan pakai sabun

Yang lebih efektif?

Pada dasarnya sabun batangan maupun sabun mandi cair sama-sama dapat membersihkan kulit tubuh. Namun, apakah satu pembersih lebih efektif dibandingkan yang lain?

Ahli dermatologi anak Karan Lal dari Scottdale, Amerika Serikat, mengatakan bahwa sabun batangan sering kali lebih bersih dibandingkan sabun cair karena tidak banyak mengandung bahan pengawet, tetapi memiliki kelemahan dalam hal potensi kontaminasi.

"Sabun batangan seringkali menumbuhkan lebih banyak bakteri," ujar Lal.

Ia mengatakan bahwa kebanyakan orang menggunakan sabun batangan di berbagai area tubuh, sehingga berpotensi menyebarkan bakteri.

Sabun batangan juga cenderung membuat kulit menjadi lebih kering, terutama karena bersifat basa dan beberapa jenis kulit lebih sensitif pada sifat ini.

"PH alami kulit sedikit asam, sekitar 4,5 hingga 5,5. Sedangkan sabun batangan biasanya memiliki pH lebih tinggi, sehingga menghilangkan minyak alami kulit dan mengganggu pelindungnya. Ini dapat menyebabkan kulit kering, iritasi, dan bahkan memperburuk kondisi kulit bermasalah seperti eksim," ujar Arora.

Sabun batangan juga dapat mengandung sulfat dan surfaktan penghilang lipida pada kulit.

Baca juga: Kiat jaga tubuh bugar dan suara stabil ala Iwan Fals

Dokter Lal menyampaikan bahwa beberapa sabun batangan juga memiliki sifat anti-bakteri, yang dapat "mengacaukan mikrobioma kulit".

Jadi, apakah sabun mandi cair merupakan produk yang lebih aman? Itu tergantung pada produknya. Meskipun sebagian besar lebih menghidrasi dan melembutkan kulit dibandingkan sabun batangan, tidak semua sabun cair dan sabun mandi dibuat sama.

Lal mengatakan, beberapa sabun mandi mengandung bahan pengawet untuk mengurangi pertumbuhan mikroorganisme, sementara yang lain mengandung sulfat. Namun, sebagian besar menawarkan pelembab dan nutrisi yang dibutuhkan kulit.

Sekarang kebanyakan sabun mandi memiliki tingkat pH yang lebih sesuai dengan kulit, sehingga risikonya mengganggu pelindung dan mikrobioma kulit lebih kecil.

"Ada begitu banyak variasi formulasi, yang juga disesuaikan dengan jenis dan preferensi kulit yang berbeda, sehingga menghasilkan pengalaman pembersihan yang lebih personal dan efektif," kata Mary Berry, perancang produk perawatan kulit sekaligus pendiri dan CEO Cosmos Labs.

Baca juga: Ini perubahan gaya hidup untuk turunkan kolesterol

Pilihan untuk menggunakan sabun batangan atau sabun mandi cair bergantung pada preferensi pribadi dan jenis kulit. Sabun mandi cair bisa lebih fleksibel dan mudah digunakan dibandingkan dengan sabun batangan.

"Sabun mandi cair biasanya mengandung bahan pelembab tambahan seperti emolien, humektan, dan minyak untuk membantu mengembalikan kelembapan pada kulit. Lebih mudah untuk memasukkan bahan-bahan ini ke dalam sabun mandi cair," kata Arora.

Sedangkan sabun batangan mungkin lebih baik untuk jenis kulit berminyak atau mereka yang lebih menyukai rutinitas pembersihan lebih mudah tanpa bahan tambahan yang dapat menyumbat pori-pori.

Tidak ada produk yang benar atau salah untuk membersihkan kulit tubuh.

Pada akhirnya, yang perlu diperhatikan adalah bahan-bahan yang digunakan dalam sabun batangan maupun sabun mandi cair.

Sebaiknya menghindari produk-produk yang mengandung deterjen dan antibakteri keras serta pewangi buatan yang dapat mengikis minyak alami pada kulit dan menyebabkan iritasi.

Lebih baik memilih pembersih tubuh yang mengandung bahan-bahan yang dapat membantu menghidrasi kulit serta nyaman di kulit.

Baca juga: Ternyata diskriminasi bisa jadi salah satu faktor percepat penuaan
 

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024