PT. Permodalan Nasional Madai (PNM) kembali menyalurkan bantuannya sebagai wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis di Kampung Babakan, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Jumat.

Bantuan senilai Rp300 juta itu rencananya untuk perluasan gedung Rumah Budaya yang kini dirasa sudah tidak mampu menampung berbagai macam aspirasi kelompok budaya yang ada di Padepokan.

Hadir pada prosesi penyerahan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) antara lain Pemrakarsa sekaligus Pendiri Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis yang juga Anggota Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana, Ketua Yayasan, Abraham Garuda Laksono, serta sejumlah pengurus dan pengelola yayasan. Sedangkan dari pihak PNM Cabang Tangerang hadir Pemimpin Cabang Hendra Jalius, Manager Operasional Dedi Siswoko serta sejumlah Staff Cabang Tangerang.

Baca juga: Presiden Jokowi usulkan tokoh pembangunan ekonomi Indonesia dihadiahi Nobel
 
Dalam sambutan Abraham Garuda Laksono, selaku Ketua Yayasan Padepokan Karang Tumaritis, mengungkapkan bahwa Rumah Budaya di Padepokan Karang Tumaritis merupakan rumah milik bersama yang siapapun boleh masuk untuk belajar dan menyalurkan aspirasi maupun kreasi seninya. 

Ia menjelaskan bantuan dari PNM bukanlah yang pertama. BUMN yang kini tergabung dalam Holding Ultra Micro bersama BRI dan Pegadaian itu sebelumnya telah menyalurkan bantuannya untuk pengadaan peralatan kesenian Reog dan Karawitan. 

“Kami menyampaikan terima kasih tiada terhingga kepada PNM yang telah begitu peduli kepada Padepokan Karang Tumaritis dengan menyalurkan bantuannya untuk perluasan Rumah Budaya,” ujar Abraham.

Abraham berharap bahwa untuk kedepannya hubungan baik dan kerjasama yang selama ini telah terjalin antara Padepokan Karang Tumaritis yang juga merupakan rumah aspirasi rakyat dengan PNM terus berlanjut. 

Baca juga: Di Banten, PNM telah salurkan kredit Rp9,7 triliun dil

Pemimpin PNM Cabang Tangerang, Hendra Jalius dalam sambutannya mengungkapkan kebahagiaan dan kegembiraanya karena tidak menyangka akan mendapatkan sambutan yang begitu meriah dan surprice. 

“Sungguh ini di luar perkiraan dan asumsi saya, saya mendapatkan sambutan dan penghormatan seperti ini,” ujar Hendra.

Hendra menjelaskan bahwa kehadirannya untuk menyerahkan secara simbolis dana program TJSL adalah untuk mewakili Manajemen PNM yang bisa bermanfaat secara maksimal untuk lebih memajukan dan mengakomodasikan visi dan tujuan yayasan. 

“Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk lebih memajukan Rumah Budaya yang ada di Yayasan Padepokan Karang Tumaritis utamanya dan masyarakat sekitarnya,” kata Hendra.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak nasabah PNM disiplin kembangkan usaha

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja tidak mengundang pihak lain pada seremonial penyerahan bantuan TJSL dari PNM karena dianggapnya bahwa Lembaga Pembiayaan UMKM itu sudah menjadi keluarga sendiri. 

”PNM bukanlah siapa-siapa. Saya dengan Pak Arif-Dirut PNM dan Pak Dodot-Sekretaris Perusahaan, sering ngopi bareng dan saya sering ditraktir,” ujarnya.

Sementara itu Ananta Wahana yang juga Anggota Komisi VI DPR RI menuturkan bahwa PNM itu perusahaan yang istimewa dimana 95 persen karyawannya adalah wanita dan 100 persen nasabahnya juga wanita dalam hal ini Nasabah Mekaar. Tidak ada Perusahaan BUMN lain yang demikian.

Ananta menceritakan, bahwa beberapa waktu lalu ketika diajak kunjungan kerja wilayah Bali dan Nusa Tenggara, disaksikannya secara langsung para nasabah Mekaar benar-benar terbantu dengan kehadiran Mekaar terutama di masa Pandemi Covid 19. 

“Saya menyaksikan sendiri betapa Ibu-ibu disana sangat terbantu kelangsungan hidup ekonomi keluarganya disaat para suaminya dirumahkan atau di PHK, tetapi para Istri diajari tetap survive melanjutkan kehidupan ekonomi Keluarganya,” kata Ananta.

Baca juga: Bantu ringankan beban nasabah, PNM dirikan 'Ruang Pintar'

Ananta mengungkapkan ketika terjadi penolakan atas keberadaan PNM Mekaar yang di lapangan dianggap sebagai Bank Emok, Ananta mengaku tampil sebagai pembela dan menjadi corong PNM. 

“Saya menyampaikan kepada Bupati dan Gubernur terkait keberadaan dan kiprah PNM Mekaar yang lahir untuk memberikan pembiayaan sekaligus pemberdayaan,” ujarnya.

Ananta berpesan sekalipun dirinya tidak lagi menjadi Anggota DPR per akhir Oktober nanti dia berharap hubungan baik antara PNM dengan Yayasan Padepokan Karang Tumaritis yang di dalamnya juga didukung oleh Paguyuban Mbangun Karso, yakni sekelompok perantau dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang masih peduli dengan kesenian tradisional terus berlanjut.

“Saya minta pak Abraham agar terus melanjutkan apa yang saya lakukan untuk terus menyerap aspirasi dan sekaligus menjadi corong dan menyuarakan apa itu PNM Mekaar,” kata Ananta. 

Baca juga: PNM Serang dorong pelaku UMKM naik kelas bersama 'Mba Maya'

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024