Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Banten menyebut tujuh dari 2.494 jamaah calon haji (JCH) asal wilayah itu ditunda pemberangkatannya ke Tanah Suci karena alasan kelengkapan administrasi dan meninggal dunia.

"Tahun ini ada tujuh orang yang tidak berangkat (ke Tanah Suci)," kata Kasie Urusan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Ahmad Jubaedi, di Tangerang, Minggu.

Dia menjelaskan bahwa penundaan pemberangkatan dari para jamaah haji tersebut atas dasar permasalahan kelengkapan administrasi sehingga tidak bisa berangkat pada tahun ini.

Selain itu, ada juga para jamaah haji yang tidak berangkat disebabkan oleh faktor kesehatan serta meninggal dunia.

Baca juga: Kemenag sebut 20 persen calon haji Kabupaten Tangerang dari lansia

"Insyaallah, yang lain saat ini sudah melengkapi administrasi. Sekarang lagi on proses," katanya.

Dari kuota sebanyak 2.494 orang, kini 1.487 orang dipastikan berangkat ke Tanah Suci. Mereka akan berangkat pada kloter pertama yakni tanggal 13 Mei 2024 dengan proses pengantaran melalui Embarkasi Pondok Gede, Jakarta.

Proses pemberangkatan jamaah haji itu terbagi dalam tujuh kloter. Enam di antaranya kloter haji asal Kabupaten Tangerang dan satu kloter lainnya merupakan gabungan.

"Satu kloter terdiri atas 388 jamaah ditambah petugas haji menggunakan maskapai Saudia Airways," ujarnya.

Ia mengungkapkan kuota haji Kabupaten Tangerang pada tahun ini mendapat tambahan sebanyak 15 persen. Di mana pada tahun 2023 hanya sebanyak 1.986 jiwa, kini menjadi 2.494 jiwa.

Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen jamaah calon haji itu merupakan lanjut usia (lansia) dengan umur 65 tahun ke atas.

"Tahun ini taglinenya masih ramah lansia, jadi dari seluruh calon jamaah haji sekitar 20 persennya adalah lansia," terangnya.

Baca juga: 2.494 calon haji asal Tangerang siap berangkat ke Tanah Suci
 

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Lukman Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024