Serang (Antara News) - Gubernur Banten Wahidin Halim mengingatkan kembali Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemprov Banten untuk tidak melakukan  korupsi dan tindakan merugikan masyarakat.

"Jadi semuanya, para karyawan pun harus punya niat yang sama untuk menggapai surga, menjadi pahala, untuk ibadah, yaitu laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Jangan dipotong uang rakyat, nanti kamu celaka, nanti kamu di neraka, kamu dihukum Tuhan," kata Wahidin Halim saat memimpin upacara peringatan ke-89 Hari Sumpah Pemuda  dan Hari Kesadaran Nasional tingkat Provinsi Banten di Serang, Senin.

Wahidin menegaskan bahwa dampak negatif dan hambatan pembangunan akan dirasakan oleh masyarakat jika prilaku koruptif dengan melakukan pemotongan anggaran pada setiap kegiatan atau program kerja yang akan dan telah dirancang bersama-sama.

"Para pegawai tidak memotong uang rakyat (korpusi) karena hal itu dapat menghambat pembangunan di Banten," kata Wahidin didampingi Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Sekretaris Daerah Banten Ranta Soeharta.

Ia mengatakan, dalam memaknai Hari Sumpah Pemuda, negara harus benar-benar hadir ditengah masyarakat. Kehadiran negara dalam hal ini bisa membebaskan beban ekonomi rakyat yang terhimpit perlu menjadi atensi.

Untuk mengurangi beban ekonomi rakyat, Pemerintah Provinsi Banten pada 2018 akan menggratiskan biaya sekolah SMA/SMK termasuk biaya kesehatan.

"Kita akan gratiskan itu SMA/SMK. Malu kita sama kota/kabupaten yang sudah menggratiskan, kasihan anak-anak karyawan yang sekolah di SMA/SMK tapi masih bayar. Tahun 2018, kita gratiskan semua. Itu bentuk atensi kita, bentuk perhatian kita kepada rakyat. Begitu juga dengan kesehatan yang tidak punya BPJS harus dibiayai oleh negara/pemerintah, negara harus hadir," katanya.

Selain itu, pihaknya selaku gubernur menargetkan agar pembangunan infrastruktur di Banten selesai dalam 2-3 tahun ke depan. Kondisi jalan rusak di beberapa daerah di Banten dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada mobilitas masyarakat.

"Dalam 2-3 tahun saya minta selesaikan jalan-jalan yang rusak. Kasihan masyarakat, kasihan para karyawan, kasihan para pelaku ekonomi, kasihan mereka yang selama ini di dalam eskalasi kehidupan yang terimpit dan lain sebagainya. Mereka harus kita bebaskan, ini mulia," katanya. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017