Lebak (Antara News) - Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Banten, mendorong usaha peternakan meningkat sehingga menyumbangkan kedaulatan pangan nasional juga peningkatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kami terus meningkatkan teknik budi daya pengembangan usaha peternakan kecil maupun besar guna mendukung produksi pangan dan menjadikan andalan ekonomi masyarakat," kata Kepala Seksi Usaha Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Siti Samsiah di Lebak, Rabu.

Berdasarkan populasi peternakan kecil dan besar di Kabupaten Lebak tahun ke tahun mengalami peningkatan juga menyumbangkan produksi pangan khusus daging.

Populasi peternakan tahun 2016 terjadi kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, seperti unggas broiler semula sebanyak 12 juta, namun kini menjadi 14,5 juta ekor per tahun.

Begitu juga ternak kerbau yang semula berjumlah 32.000 ekor, namun kini menjadi 34.000 ekor.

Populasi sapi semula 2.200 ekor menjadi 3.600 ekor dan kambing/domba semula 235 ribu ekor, kini 350 ribu ekor.

Peningkatan populasi peternakan tersebut tentu berdampak terhadap pendapatan ekonomi masyarakat juga ketahanan pangan.

Pengembangan usaha peternakan itu merupakan bagian "Lebak Sejahtera" untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk mengoptimalisasi pelayanan kesehatan hewan juga pengembangan inseminasi buatan (IB) guna mendongkrak populasi peternakan rakyat.

Selain itu juga teknik budi daya usaha mereka ditingkat agar usaha peternakan kedepan menjadikan agribisnis sehingga menjadikan andalan tetap usaha masyarakat.

Sebab, potensi pengembangan peternakan Kabupaten Lebak berpeluang menjadi sentra lumbung ternak kecil dan besar.

"Kami berharap usaha peternakan itu menjadikan andalan ekonomi masyarakat dan tidak dijadikan usaha sampingan," ujarnya.

Ia mengatakan, selama ini usaha peternakan di Kabupaten Lebak berkembang karena permintaan pasar cenderung tinggi.

Bahkan, produksi unggas Lebak sudah berswasembada dengan populasi 14,5 juta ekor.

Dengan begitu, kata dia, usaha ternak dapat memberikan produksi cukup besar untuk kebutuhan pangan nasional.

Selain itu juga pendapatan ekonomi masyarakat meningkat melalui usaha ternak tersebut.

Saat ini, usaha ternak mampu memasok ke luar daerah, diantaranya hewan unggas,ayam kampung, kambing dan kerbau.

Produksi hewan unggas potong yang dipasok ke Tangerang, Jakarta dan Bogor mencapai puluhan ton/hari.

Untuk itu, pihaknya mendorong pembudidaya ternak terus meningkatkan jumlah populasi hewan dan produktivitas daging.

Selama ini, ujar dia, permintaan pasar cenderung meningkat, terlebih hari perayaan keagamaan.

"Kami menargetkan ke depan bisa memenuhi permintaan pasar Banten dan tidak mendatangkan ternak dari Jawa Barat," katanya.

Samsudin (50) seorang pedagang pengumpul mengatakan dirinya memasok ayam kampung antara 1.300 sampai 1.700 ekor/hari untuk kebutuhan pasar Jakarta.

Ia mendapatkan ayam itu dari peternak di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak.

Permintaan ayam kampung di wilayah DKI Jakarta cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan rumah makan dan restoran.

Tingginya permintaan ayam kampung itu karena memiliki kualitas daging yang bagus karena tidak menggunakan pakan pabrikan.

"Kami merasa kewalahan dengan tingginya permintaan pasar itu," ujarnya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017