Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, melibatkan sejumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam merealisasikan program Makan Siang Gratis bagi pelajar tingkat pendidikan dasar hingga menengah di daerahnya itu.
"Ya, kita libatkan pelaku UMKM yang ada di sekitar sekolah. Misalnya ada pedagang siomay, nanti kita kendalikan baik dari sisi kesehatan seperti nutrisi dan gizinya," ucap Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kabupaten Tangerang Dadan Gandana di Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan, adanya program Makan Siang Gratis ini tentunya akan melibatkan banyak sektor, seperti sektor kesehatan dan sektor UMKM lokal.
Program ini juga bakal memenuhi asupan gizi anak menjadi seimbang hingga dapat mencegah dan menekan kasus stunting yang ada di wilayahnya tersebut.
"Makanya, tadi dalam simulasi di SMPN 2 Curug ada petugas dari puskesmas. Mereka akan mengecek dan menujukan hasil kandungan gizi dari makanan yang disajikan untuk para pelajar," terangnya.
Baca juga: Simulasi program makan gratis digelar di Curug Tangerang
Ia menjelaskan, untuk penerapan program makan siang gratis yang diselenggarakan di lingkup pendidikan Kabupaten Tangerang telah menyiapkan menu makan yang terdiri dari nasi ayam, nasi semur telur, siomay dan gado-gado dengan hargai Rp15 ribu per porsi.
Semua menu itu, katanya, sudah memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, dan buah.
Dia pun mencontohkan, menu makanya ada lontong sebungkus dengan berat 150 gram, tahu goreng dua potong 50 gram, telur rebus sebutir 55 gram, bumbu kacang dua sendok makan 150 gram, wortel, kol, dan sawi semangkuk 100 gram serta satu pisang 50 gram.
Menu makan siang seperti gado-gado tersebut diklaim memiliki total energi 588 kilokalori dan 21,13 gram protein. Sedangkan menu siomay dengan isi kentang, siomay, telur rebus, bumbu kacang, tahu kukus dan kol.
"Ini adalah asli diskusi kami, agar bagaimana caranya anak di sekolah bisa makan bergizi juga sekaligus memperdayakan ekonomi di sekitar sekolah," ujarnya.
Baca juga: Airlangga sebut program makan gratis bisa tingkatkan ekosistem UMKM
Ia mengaku, jika saat ini pihaknya baru melakukan simulasi di satu sekolah yaitu di SMPN 2 Curug dengan jumlah makanan yang dibagikan sebanyak 160 porsi.
Kendati, ke depan, pihaknya akan merealisasikan program makan siang gratis ini ke sekolah lain seperti yang ada di wilayah pedesaan dan pesisir.
"Saat ini kami masih menyusun rencana program ini, mudah-mudahan nanti setelah ada regulasinya kita akan coba," tuturnya.
Sementara itu, mengenai penggunaan anggaran dalam simulasi program makan gratis tersebut disediakan melalui anggaran daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Namun, jika program itu sudah terlaksana, maka akan disiapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Untuk anggaran belum kita gelontorkan, saat ini kita baru simulasi. Tapi untuk anggaran yang dipakai sekarang langsung dari Dinas Pendidikan Tangerang," pungkas Dadan Gandana.
Baca juga: Kabupaten Tangerang jadi percontohan makan siang gratis
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Ya, kita libatkan pelaku UMKM yang ada di sekitar sekolah. Misalnya ada pedagang siomay, nanti kita kendalikan baik dari sisi kesehatan seperti nutrisi dan gizinya," ucap Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kabupaten Tangerang Dadan Gandana di Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan, adanya program Makan Siang Gratis ini tentunya akan melibatkan banyak sektor, seperti sektor kesehatan dan sektor UMKM lokal.
Program ini juga bakal memenuhi asupan gizi anak menjadi seimbang hingga dapat mencegah dan menekan kasus stunting yang ada di wilayahnya tersebut.
"Makanya, tadi dalam simulasi di SMPN 2 Curug ada petugas dari puskesmas. Mereka akan mengecek dan menujukan hasil kandungan gizi dari makanan yang disajikan untuk para pelajar," terangnya.
Baca juga: Simulasi program makan gratis digelar di Curug Tangerang
Ia menjelaskan, untuk penerapan program makan siang gratis yang diselenggarakan di lingkup pendidikan Kabupaten Tangerang telah menyiapkan menu makan yang terdiri dari nasi ayam, nasi semur telur, siomay dan gado-gado dengan hargai Rp15 ribu per porsi.
Semua menu itu, katanya, sudah memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, dan buah.
Dia pun mencontohkan, menu makanya ada lontong sebungkus dengan berat 150 gram, tahu goreng dua potong 50 gram, telur rebus sebutir 55 gram, bumbu kacang dua sendok makan 150 gram, wortel, kol, dan sawi semangkuk 100 gram serta satu pisang 50 gram.
Menu makan siang seperti gado-gado tersebut diklaim memiliki total energi 588 kilokalori dan 21,13 gram protein. Sedangkan menu siomay dengan isi kentang, siomay, telur rebus, bumbu kacang, tahu kukus dan kol.
"Ini adalah asli diskusi kami, agar bagaimana caranya anak di sekolah bisa makan bergizi juga sekaligus memperdayakan ekonomi di sekitar sekolah," ujarnya.
Baca juga: Airlangga sebut program makan gratis bisa tingkatkan ekosistem UMKM
Ia mengaku, jika saat ini pihaknya baru melakukan simulasi di satu sekolah yaitu di SMPN 2 Curug dengan jumlah makanan yang dibagikan sebanyak 160 porsi.
Kendati, ke depan, pihaknya akan merealisasikan program makan siang gratis ini ke sekolah lain seperti yang ada di wilayah pedesaan dan pesisir.
"Saat ini kami masih menyusun rencana program ini, mudah-mudahan nanti setelah ada regulasinya kita akan coba," tuturnya.
Sementara itu, mengenai penggunaan anggaran dalam simulasi program makan gratis tersebut disediakan melalui anggaran daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Namun, jika program itu sudah terlaksana, maka akan disiapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Untuk anggaran belum kita gelontorkan, saat ini kita baru simulasi. Tapi untuk anggaran yang dipakai sekarang langsung dari Dinas Pendidikan Tangerang," pungkas Dadan Gandana.
Baca juga: Kabupaten Tangerang jadi percontohan makan siang gratis
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024