Lebak (Antara News) - Nilai investasi di Kabupaten Lebak, Banten, sejak 2004 hingga September 2017 menembus Rp44.382 triliun sehingga menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan.

"Kami mendorong agar Lebak menjadikan daerah investasi yang aman," kata Sekertaris Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Jajuli di Lebak, Jumat.

Selama ini, nilai investasi di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang setelah  pemerintah daerah membuka pelayanan satu atap.

Mereka investor melirik Kabupaten Lebak karena adanya pengembangan kawasan "Kota Kekerabatan Maja" (KKM).

Saat ini, banyak investor developer perumahan menanamkan modalnya di Kabupaten Lebak.

Bahkan, nilai investasi hingga kini menembus Rp44.382 triliun berdasarkan hasil Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penanaman Modal (LPPM) dari perusahaan bersangkutan.

Investasi tersebut berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) izin prinsif Rp15.568 triliun.

Penanaman Modal Asing (PMA) izin prinsif Rp21.025 triulun dan non fasilitas Rp8.208 triliun.

"Kami yakin dengan berkembangnya investasi itu akan mendorong percepatan pembangunan daerah," ujarnya.

Menurut dia, kehadiran investor berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, penyerapan lapangan pekerjaan, dan pendapatan asli daerah (PAD).

Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pelayanan perizinan dengan memberikan kemudahan tanpa bertele-tele sehubungan Lebak dijadikan daerah investasi.

"Kami berkomitmen memberikan jaminan kemudahan perizinan untuk mendatangkan para investor baik PMDN, PMA dan Non-Fasilitas," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, selama ini Kabupaten Lebak masih merupakan daerah tertinggal sehingga perlu dana PMDN, PMA dan Non-Fasilitas guna mendorong percepatan pembangunan.

Potensi kekayaan sumber daya alam (SDA) yang kaya raya dan melimpah di bumi "Tanah Multatuli" dapat mendatangkan investor.

Mereka para investor bergerak di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, pertambangan, perikanan dan pariwisata.

Namun, investor yang menanamkan modal tahun 2017 diantaranya PT Sumanap Selaras bergerak bidang usaha pertambangan emas dan perak dan PT Wijaya Karya Serang Panimbang bergerak usaha transportase, gudang dan telekomunikasi.

PT Laris Rangkas Sejahtera bergerak bidang usaha industri makanan, PT Line One Indonesia  bergerak bidang industri barang dan logam, aluminium, PT Cipta Naga bergerak Perdagangan besar dan PD M Thohier bergerak usaha industri makanan.

Kehadiran investor itu dapat memberikan berbagai efek seperti pengurangan pengangguran melalui penyerapan tenaga kerja.

"Kami menargetkan nilai investasi di Lebak setiap tahun meningkat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak Dede Jaelani mengatakan pemerintah daerah terus menggenjot investasi asing, dalam negeri maupun non-fasilitas guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pemerintah daerah juga memfokuskan pembangunan infrastruktur juga pelayanan dan promosi-promosi guna meningkatkan nilai investasi serta bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat dan Provinsi Banten.

Selama ini, investasi di Lebak tumbuh pesat sehubungan membaiknya sarana infrastuktur jalan.

"Kami menargetkan Lebak sebagai daerah investasi sehingga bisa meningkatkan  kesejahteraan masyarakat," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017