Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meninjau proses penyembelihan hewan sapi bersertifikasi halal di perusahaan ekspor daging, Taylor Preston, Selandia Baru, Kamis.
Peninjauan itu dalam rangka memastikan produk daging yang diekspor ke Indonesia telah memenuhi standar penilaian sertifikasi halal secara global dan nasional.
"Saya baru melihat ini, melihat sapi dan daging halal di perusahaan Taylor Preston yang salah satu produknya diekspor ke Indonesia," kata Wapres Ma'ruf usai peninjauan.
Sejumlah kriteria yang dinilai Wapres mulai dari sertifikat pengakuan halal dari beberapa lembaga halal di Selandia Baru yang memperoleh dukungan Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Baca juga: Tingkatkan peran RI di Pasifik, Wapres minta dukungan Selandia Baru
Usai meninjau dokumen sertifikasi halal di perusahaan yang berdomisili di Ngauranga Gorge itu, Wapres kemudian meninjau proses penyembelihan hewan sapi.
"Mereka pemingsanan melalui penyetruman di dagu, tidak di jidat. Informasinya memang tidak sampai mematikan, hanya memingsankan saja dan kalau dipotong dalam tempo beberapa menit selesai secara otomatis mekanik cepat sekali," katanya.
Dikatakan Wapres perusahaan keluarga yang berdiri sejak 1991 itu memiliki kemampuan menyembelih 450 hingga 600 ekor sapi per hari. Sebagian kecilnya diekspor ke Indonesia.
Sedangkan ekspor terbanyak mengarah ke China dan Amerika Serikat, kata Wapres menambahkan.
"Diekspor ke Indonesia hanya sebagian kecil. Kalau untuk dunia paling banyak saya tanya ke China dan Amerika Serikat," ujarnya.
Meski kuota ekspor daging dari Taylor Preston ke Indonesia terbilang kecil, Wapres Ma'ruf menyebut komoditas serupa juga dikirim ke Indonesia dari perusahaan lain, di antaranya dari Australia dan Brazil.
Baca juga: AHY berkunjung ke kediaman Wapres Ma'ruf Amin
Mayoritas ternak yang disembelih di Taylor Preston berasal dari padang rumput di daerah Wairarapa, Manawatu, Rangitikei, dan perbukitan di selatan Teluk Hawke.
Jadwal padat produksi perusahaan terjadi pada Oktober--Juni. Pada periode low season, perusahaan beroperasi satu shift lima hari sepekan. Pada high season, shift digandakan dengan pekerja 650 orang dari penduduk lokal.
Pihak perusahaan mengkonfirmasi produksi ekspor daging telah meningkat empat kali lipat sejak 1991 yang berupa 1,2 juta hewan domba, kambing, dan daging sapi per tahun.
Perusahaan itu diawasi regulator keamanan pangan dan audit reguler dari Kementerian Industri Primer Selandia Baru (Ministry of Primary Industry-MPI).
Taylor Preston bersertifikat halal dan berlisensi penuh UE dan USDA untuk ekspor daging domba, domba, daging sapi, kambing, dan jeroan.
Perusahaan mengekspor daging dengan merek Taylor Preston, Natural Farm, dan Taylored Foods ke lebih dari 60 negara di seluruh dunia, termasuk Perancis, Spanyol, AS, Inggris, Jepang, Swiss, Timur Tengah, Tiongkok dan Indonesia.
Baca juga: Cegah PMK, DKP Kota Tangerang targetkan vaksinasi 2.000 sapi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Peninjauan itu dalam rangka memastikan produk daging yang diekspor ke Indonesia telah memenuhi standar penilaian sertifikasi halal secara global dan nasional.
"Saya baru melihat ini, melihat sapi dan daging halal di perusahaan Taylor Preston yang salah satu produknya diekspor ke Indonesia," kata Wapres Ma'ruf usai peninjauan.
Sejumlah kriteria yang dinilai Wapres mulai dari sertifikat pengakuan halal dari beberapa lembaga halal di Selandia Baru yang memperoleh dukungan Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Baca juga: Tingkatkan peran RI di Pasifik, Wapres minta dukungan Selandia Baru
Usai meninjau dokumen sertifikasi halal di perusahaan yang berdomisili di Ngauranga Gorge itu, Wapres kemudian meninjau proses penyembelihan hewan sapi.
"Mereka pemingsanan melalui penyetruman di dagu, tidak di jidat. Informasinya memang tidak sampai mematikan, hanya memingsankan saja dan kalau dipotong dalam tempo beberapa menit selesai secara otomatis mekanik cepat sekali," katanya.
Dikatakan Wapres perusahaan keluarga yang berdiri sejak 1991 itu memiliki kemampuan menyembelih 450 hingga 600 ekor sapi per hari. Sebagian kecilnya diekspor ke Indonesia.
Sedangkan ekspor terbanyak mengarah ke China dan Amerika Serikat, kata Wapres menambahkan.
"Diekspor ke Indonesia hanya sebagian kecil. Kalau untuk dunia paling banyak saya tanya ke China dan Amerika Serikat," ujarnya.
Meski kuota ekspor daging dari Taylor Preston ke Indonesia terbilang kecil, Wapres Ma'ruf menyebut komoditas serupa juga dikirim ke Indonesia dari perusahaan lain, di antaranya dari Australia dan Brazil.
Baca juga: AHY berkunjung ke kediaman Wapres Ma'ruf Amin
Mayoritas ternak yang disembelih di Taylor Preston berasal dari padang rumput di daerah Wairarapa, Manawatu, Rangitikei, dan perbukitan di selatan Teluk Hawke.
Jadwal padat produksi perusahaan terjadi pada Oktober--Juni. Pada periode low season, perusahaan beroperasi satu shift lima hari sepekan. Pada high season, shift digandakan dengan pekerja 650 orang dari penduduk lokal.
Pihak perusahaan mengkonfirmasi produksi ekspor daging telah meningkat empat kali lipat sejak 1991 yang berupa 1,2 juta hewan domba, kambing, dan daging sapi per tahun.
Perusahaan itu diawasi regulator keamanan pangan dan audit reguler dari Kementerian Industri Primer Selandia Baru (Ministry of Primary Industry-MPI).
Taylor Preston bersertifikat halal dan berlisensi penuh UE dan USDA untuk ekspor daging domba, domba, daging sapi, kambing, dan jeroan.
Perusahaan mengekspor daging dengan merek Taylor Preston, Natural Farm, dan Taylored Foods ke lebih dari 60 negara di seluruh dunia, termasuk Perancis, Spanyol, AS, Inggris, Jepang, Swiss, Timur Tengah, Tiongkok dan Indonesia.
Baca juga: Cegah PMK, DKP Kota Tangerang targetkan vaksinasi 2.000 sapi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024