Lebak (Antara News) - Realisasi penyaluran beras untuk masyarakat sejahtera atau rastra Kabupaten Lebak sampai 15 Agustus 2017 mencapai 62 persen dari total pagu 19.121 ton.

"Kami optimistis serapan rastra bisa mencapai 100 persen hingga Desember 2017 karena permintaan masyarakat cenderung meningkat," kata Kepala Bidang Distribusi dan Pemanfaatan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, Dani Hendarman di Lebak, Selasa.

Penyaluran rastra hingga kini berjalan lancar ke 345 desa dan kelurahan sehingga memenuhi kebutuhan pangan juga dapat mengendalikan inflasi.

Bahkan, penyerapan rastra cenderung meningkat dan membantu bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Masyarakat menerima rastra sebanyak 15 kilogram per KK dengan harga di tingkat titik distribusi sebesar Rp1.600 per kg.

Kualitas rastra hingga kini cukup bagus dan tidak menimbulkan 'komplain' karena beras medium hasil produksi petani lokal.

Saat ini, jumlah pemanfaat rastra di Kabupaten Lebak sebanyak 106.232 KK tersebar di 28 kecamatan.

"Kami terus mengoptimalkan penyaluran rastra tepat waktu sehingga tidak menjadikan ancaman kerawanan pangan," katanya.

Menurut Dani, saat ini penyerapan rastra mencapai 62 persen dari total pagu 19.121 ton.

Penyerapan rastra itu tampak lancar setelah kepala desa atau lurah setempat mengajukan kepada Dinas Ketahanan Pangan.

Pengajuan rastra itu, kata dia, nantinya diusulkan ke Perum Bulog Divre Lebak-Pandeglang.

"Dengan pengajuan ke Bulog itu nanti langsung dipasok beras bersubsidi ke daerah bersangkutan," ujarnya menjelaskan.

Sejumlah ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka sangat terbantu adanya penyaluran rastra sehingga bisa mengurangi beban ekonomi keluarga.

Saat ini, harga beras jenis premium di pasaran kisaran Rp9.000 sampai Rp9.800 per kilogram.

Namun, mereka warga sangat lega setelah menerima rastra dengan harga murah dan terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah.

"Kami membeli rastra hanya Rp1.600 per kilogram dengan jatah sebanyak 15 Kg dan mencukupi selama 20 hari," kata Asmiyah (45) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017