Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Yani menyatakan harga komoditas bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten selama sepekan terakhir ini masih tinggi.
 
Ketika dikonfirmasi di Rangkasbitung, Senin, ia menjelaskan selama ini harga komoditas bahan pokok mulai beras medium, minyak goreng, terigu, telur, daging unggas dan gula masih tinggi juga belum ada tanda -tanda terjadi penurunan,  padahal  pasokan bahan pokok di daerah itu melimpah dan tidak terjadi kelangkaan di pasaran.
 
Bahkan,Perum Bulog mendistribusikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke sejumlah pasar tradisional.
 
Sebenarnya, kata dia, harga bahan pokok cukup tinggi itu dirasakan masyarakat saat terjadi kemarau panjang pada 2023.

Baca juga: Pemkab Lebak targetkan lahan 1.000 hektare untuk program IP padi 400
 
Berdasarkan pemantauan di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Maja, Cipanas, Citeras, Warunggunung dan Muncang di Kabupaten Lebak harga bahan pokok masih tinggi di antaranya beras medium KW 1 dijual Rp14.400/kg, beras medium KW 2 Rp13.500/kg dan beras medium KW 3 Rp12.400/kg.
 
Harga gula putih dijual Rp17.000/kg, minyak goreng kemasan Rp18.000/liter dan minyak goreng curah Rp14.500/liter.
 
Telur dijual Rp27.500/kg, terigu Rp13.000/kg,cabai keriting merah Rp65.000/kg, cabai besar merah Rp62.500/kg, cabai rawit hijau Rp43.000/kg dan cabai rawit merah Rp51.000/kg
 
Harga daging ayam Rp 36.600/kg, daging sapi Rp138.000/kg dan daging kerbau Rp138.500/kg.

Baca juga: Industri mebel bambu asal Lebak pasok pasar Eropa
 
"Kami meyakini harga bahan pokok itu dipastikan terus bergerak naik menjelang Pemilu 2024," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, sejumlah warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan saat ini harga berbagai kebutuhan bahan pokok cenderung tinggi dan tidak terjadi penurunan mulai beras,gula putih, telur, daging ayam dan minyak goreng.
 
"Kami merasa bingung harga bahan pokok itu cukup tinggi dengan uang belanja Rp50 ribu/hari hanya cukup beras saja sebanyak dua kilogram dengan tempe dan sayur asam," kata Aas (40) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Baca juga: Dompet tenun Badui diminati konsumen hingga tembus Bali

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024