Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menargetkan lahan seluas 1.000 hektare untuk program indeks pertanaman (IP) padi 400 guna menggenjot produksi dan produktivitas pangan.
 
"Dengan program IP padi 400 itu maka petani bisa panen empat kali dalam setahun,"kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Senin.
 
Program IP 400 itu, lanjut dia sangat bagus untuk meningkatkan produksi dan produktivitas karena selama ini, petani Kabupaten Lebak baru merealisasikan IP 2,5 dan 3,0.
 
Apalagi areal persawahan di Kabupaten Lebak sebagian besar masuk kategori sawah tadah hujan dan saat ini dinilai tepat untuk melakukan gerakan tanam.

Baca juga: Pemkab Lebak targetkan produksi gabah 660.000 ton
 
Deni Iskandar menjelaskan, untuk mensukseskan program IP 400 dengan panen empat kali selama setahun maka perlu dipersiapkan jaringan irigasi teknis maupun non teknis juga ketersediaan pupuk bersubsidi dan benih bersertifikasi.
 
Program IP padi 400 sendiri merupakan terobosan Kementerian Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas pangan dalam negeri dapat terpenuhi bahkan surplus hingga mampu ekspor.
 
"Kami berharap program IP padi 400 itu dengan masa panen selama 110 hari setelah tanam, sehingga bisa memenuhi pangan lokal dan peningkatan ekonomi petani," kata Deni Iskandar menjelaskan.
 
Sementara itu, Ketua Kelompok Desa Sipayung Kabupaten Lebak H Diding mengatakan pihaknya siap menerapkan program IP padi 400 karena dapat meningkatkan produksi pangan hingga panen empat kali musim dalam setahun.
 
"Kami optimistis program IP 400 bisa direalisasikan jika didukung ketersediaan air sepanjang setahun, benih berkualitas, pupuk subsidi dan pestisida hama," kata Diding.

Baca juga: Industri mebel bambu asal Lebak pasok pasar Eropa

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024