Serang (Antara News) - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi (DLHP) Provinsi Banten menanam sekitar 32 ribu batang pohon mangrove di lingkungan Sekolah Tinggi Perikanan (STP) perairan Karangantu Kota Serang, di Serang, Jumat.

Penanaman mangrove tersebut secara simbolis dilakukan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy bersama ratusan pejabat serta ASN Pemprov Banten.

"Untuk hari ini ditanam sekitar 10 ribuan, sisanya nanti diserahkan kepada pihak STP bersama masyarakat sekitar Pantai Karangantu," kata Kepala DLHP Banten Husni Hasan.

Ia mengatakan penanaman mangrove tersebut bertujuan untuk mengurangi abrasi di sekitar Pantai Karangantu serta diharapkan bisa menjadi destinasi wisata pantai di Banten.

"Selain menjaga abrasi, tadi kami juga bersama dinas pariwisata sudah berkomitmen untuk menjadikan hutan bakau ini menjadi destinasi wisata," kata Husni.

Ia mengatakan, kondisi Pantai Karangantu sudah terlihat parah kerusakannya akibat abrasi, sehingga perlu diselamatkan. Selain itu, hutan bakau atau mangrove tersebut juga sebagai tempat atau wadah untuk budidaya udang dan kepiting.

"Dengan banyaknya mangrove ini, para nelayan di sini bisa memudahkan budidaya udang dan kepiting," kata Husni.

Sebelum melakukan penanaman mangrove, Gubernur Banten Wahidin Halim bersama Wakil Gubernur Andika Hazrumy memimpin langsung gerakan 'Banten Beberesih' bersama ribuan orang dari berbagai instansi/lembaga melakukan bersih-bersih di Kawasan Wisata Ziarah Kesultanan Maulana Hasanuddin di Banten Lama.

Gerakan Banten Beberesih tersebut merupakan langkah awal yang dilakukan Pemprov Banten bersama Kota Serang dan Kabupaten Serang untuk melakukan revitalisasi atau penataan kawasan wisata religi yang ada di Kota Serang tersebut.

"Intinya kita ingin mengajak masyarakat Banten untuk menjaga dan menata tempat bersejarah ini. Tempat ini adalah bukti peradaban dan kejayaan Banten. Untuk itu kita harus rawat dengan baik," kata Gubernur Banten Wahidin Halim.

Menurut dia, penataan yang dilakukan harus secara menyeluruh mulai dari kebersihan, penataan pedagang kaki lima, pemisahan zona-zona khusus yang memiliki nilai sejarah serta perbaikan kanal-kanal yang ada di sekitar kawasan tersebut.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017