Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait bau menyengat yang diduga dari kegiatan flaring Chandra Asri pada Sabtu (20/1), Tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, Senin (22/1) merilis hasil uji sampel atas temuannya di lokasi dan dinyatakan udara di sekitar kawasan pabrik tersebut aman atau tidak membahayakan.
Hal tersebut disampaikan Kasubdit Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri, AKBP Faizal Rachmad pada konferensi pers di Polres Cilegon, Senin.
Faizal menerangkan bahwa pihaknya bersama penyidik Tipiter Polda Banten, Polres Cilegon dan Direktur Pam Obvit Polda Banten, saat pengambilan sampel menemukan adanya gas sisa-sisa di lokasi pembakaran cerobong yakni senyawa hidrokarbon. Tapi yang perlu ditekankan gas nya sudah dalam kondisi aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Harap digarisbawahi teman-teman sekalian, bahwa kondisi di TKP sudah aman dan jauh dari batas baku mutu udara ambien yang ditetapkan pemerintah. Jadi masyarakat silahkan beraktivitas kembali seperti semula dan tidak perlu khawatir. Di sekitar pabrik maupun yang ada di Kota Cilegon secara umum. Kami tegaskan sekali lagi dari Puslabfor gas hidrokarbon jauh di bawah baku mutu jadi silahkan aktivitas kembali," katanya.
Baca juga: Warga Cilegon keluhkan bau menyengat, Chandra Asri minta maaf
Sementara itu, dijelaskan Direktur External Affairs Chandra Asri Pacifik, Edi Rivai mengatakan pihaknya yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat dan karyawan juga telah menghentikan operasi pada unit tersebut. Dan menunggu hasil pemeriksaan gabungan dari KLHK, Puslabfor dan pihak internal. Pengoperasian baru akan dilakukan jika seluruhnya sudah benar-benar aman.
Sementara untuk para korban terdampak, pihaknya memastikan akan bertanggungjawab.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pak Wali dan Dinas Kesehatan. Warga yang terdampak kejadian ini agar memeriksakan kesehatan nya. Biayanya akan kami tanggung. Alhamdulillah dari yang kami kunjungi sudah kembali pulang dan dalam kondisi baik," katanya.
Baca juga: Ada keluhan warga, Wali Kota Cilegon minta Chandra Asri hentikan kegiatan sementara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Hal tersebut disampaikan Kasubdit Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri, AKBP Faizal Rachmad pada konferensi pers di Polres Cilegon, Senin.
Faizal menerangkan bahwa pihaknya bersama penyidik Tipiter Polda Banten, Polres Cilegon dan Direktur Pam Obvit Polda Banten, saat pengambilan sampel menemukan adanya gas sisa-sisa di lokasi pembakaran cerobong yakni senyawa hidrokarbon. Tapi yang perlu ditekankan gas nya sudah dalam kondisi aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Harap digarisbawahi teman-teman sekalian, bahwa kondisi di TKP sudah aman dan jauh dari batas baku mutu udara ambien yang ditetapkan pemerintah. Jadi masyarakat silahkan beraktivitas kembali seperti semula dan tidak perlu khawatir. Di sekitar pabrik maupun yang ada di Kota Cilegon secara umum. Kami tegaskan sekali lagi dari Puslabfor gas hidrokarbon jauh di bawah baku mutu jadi silahkan aktivitas kembali," katanya.
Baca juga: Warga Cilegon keluhkan bau menyengat, Chandra Asri minta maaf
Sementara itu, dijelaskan Direktur External Affairs Chandra Asri Pacifik, Edi Rivai mengatakan pihaknya yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat dan karyawan juga telah menghentikan operasi pada unit tersebut. Dan menunggu hasil pemeriksaan gabungan dari KLHK, Puslabfor dan pihak internal. Pengoperasian baru akan dilakukan jika seluruhnya sudah benar-benar aman.
Sementara untuk para korban terdampak, pihaknya memastikan akan bertanggungjawab.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pak Wali dan Dinas Kesehatan. Warga yang terdampak kejadian ini agar memeriksakan kesehatan nya. Biayanya akan kami tanggung. Alhamdulillah dari yang kami kunjungi sudah kembali pulang dan dalam kondisi baik," katanya.
Baca juga: Ada keluhan warga, Wali Kota Cilegon minta Chandra Asri hentikan kegiatan sementara
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024