Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, siaga menghadapi bencana hidrometeorologi karena dua sampai tiga hari ke depan diprediksi curah hujan tinggi.
 
"Kami mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam tetap meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi itu," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Jumat.
 
BPBD Lebak hingga kini terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk informasi cuaca termasuk di dalamnya curah hujan.
 
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak rawan bencana hidrometeorologi, seperti cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat, angin kencang, petir, tanah longsor, pergerakan tanah, gelombang tinggi, banjir, dan banjir bandang.
 
"BPBD Lebak mengeluarkan peringatan dini guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Baca juga: BMKG dorong pemangku kepentingan perkuat manajemen pengetahuan bencana
 
Ia mengatakan wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah langganan bencana hidrometeorologi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.
 
Oleh karena itu, pihaknya minta aparatur kecamatan, kelurahan/desa dan masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak curah hujan tinggi.
 
Untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, pihaknya menyosialisasikan dan edukasi pencegahan bencana alam kepada masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan, perbukitan dan daerah aliran sungai serta kawasan hutan.
 
Selain itu juga pihaknya mengingatkan warga pesisir dan nelayan Lebak yang berhadapan dengan Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia, karena tinggi gelombang mencapai 4.00 meter dan tiupan angin cukup kencang dari arah barat daya.
 
"Kami minta masyarakat pesisir dan nelayan waspada gelombang tinggi itu agar terhindar dari kecelakaan laut," katanya menjelaskan.

Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai bencana hidrometeorologi
 
Menurut dia, pihaknya kini mempersiapkan peralatan evakuasi dengan kondisi baik dan dapat dioperasikan jika sewaktu-waktu terjadi bencana hidrometeorologi, seperti kendaraan operasional, perahu karet, tambang, mesin penyedot air, tenda dan lainnya.
 
Selain itu juga menyediakan logistik dan mencukupi untuk kebutuhan konsumsi tiga bulan ke depan dan menyiapkan obat-obatan.
 
"Kami memperkuat jaringan dan koordinasi untuk menangani setelah bencana agar bisa ditangani dengan baik dan menerima pelayanan dasar sehingga tidak menimbulkan kelaparan dan penyakit menular," katanya menjelaskan.
 
Baca juga: PMI Kabupaten Serang lebarkan penguatan relawan hingga RT/RW

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024