Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Serang Provinsi Banten melebarkan penguatan relawan PMI hingga ke tingkat Rukun Tetangga dan Rukun warga (RT/RW) mengingat bencana alam berpotensi terjadi bukan hanya satu tempat, tetapi di semua wilayah.
 
“Kami berfikir bagaimana PMI bukan hanya sampai tingkat desa, tapi sampai per RT dan RW kita ingin ada relawan PMI,” kata Ketua PMI Kabupaten Serang Fahmi Hakim pada musyawarah kerja (muker) PMI Kabupaten Serang 2024 di Serang Banten, Rabu.
 
Menurut Fahmi, dengan adanya relawan PMI sampai tingkat RT/RW sebagai upaya dalam menghadapi potensi bencana alam, karena bencana alam tidak hanya terjadi pada salah satu tempat tetapi bisa terjadi di setiap wilayah.

Baca juga: PMI Banten siagakan 175 relawan serta ambulans pada libur akhir tahun

Sebab, bencana alam bukan hanya bencana banjir namun juga terjadi bencana tanah longsor, angin puting beliung, dan lainnya.
 
”Kami berharap penguatan ini menjadi tolok ukur kami sehingga diperhitungkan, bahwa pada 2024 diperlukan muker dalam rangka menyusun program-program kerja keterkaitan penanggulangan bencana dan penguatan bank darah, serta melebarkan proses penguatan relawan sampai ke tingkat RT dan RW,” katanya.
 
Atas dasar upaya tersebut, kata Fahmi, pada Muker PMI Kabupaten Serang tahun 2024 ini pun ada dua hal prinsip yang dibahas. Pertama soal bagaimana mengoptimalkan penguatan relawan Sibat (Siaga bencana berbasis masyarakat), salah satunya ada di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Serang.
 
”Karena di Kabupaten Serang ini selain TSR -Tenaga Suka Rela- kita juga mengkonsolidasikan penguatan relawan Sibat. Ini salah satu akan dibahas untuk kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi bencana yang ada di Kabupaten Serang. Sehingga ini penting perlu mereka memahami bagaimana penanganan bencana,” katanya.

Baca juga: Pembangunan UDD PMI Kota Serang tahap pertama rampung
 
Fahmi juga mengatakan, PMI Kabupaten Serang secara organisasi dan penguatan bank darah menjadi suatu hal yang penting dalam rangka percepatan pembangunan pelayanan kesehatan di Kabupaten Serang, Kota Serang, atau Serang Raya cukup tinggi. Mengingat Unit Donor Darah (UDD) Kabupaten Serang merupakan salah satu bank darah yang saat ini menjadi andalan.
 
”Maka dalam muker ini adanya konsolidasi karena 1,5 juta masyarakat Kabupaten Serang tentu perlu diberikan kesadaran secara khusus bahwa donor darah itu mendapatkan beberapa hal pertama kesehatan, panjang umur, dan memberikan satu nilai ibadah terhadap kepentingan orang lain dan ini yang harus di lakukan,” katanya.
 
Fahmi menambahkan, untuk saat ini anggota Sibat maupun TSR di bawah naungan PMI Kabupaten Serang terdata sebanyak 1.000 orang. Maka penguatan PMI mulai dari tingkat SMP ektrakurikuler mereka disiagakan, karena bencana di Kabupaten Serang bukan hanya banjir dan tsunami saja, melainkan juga gempa, tanah longsor ldan ainnya yang berbahaya ada di sekeliling kita.
 
”Termasuk angin puting beliung, dan rumah roboh. Kami berharap orang-orang PMI ada di sekeliling lingkungannya sudah bisa langsung memberikan pelayanan,” katanya.
 
Turut hadir dalam kegiatan itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana, Direktur Rumah Sakit dr Prawiranegara (RSDP) Serang Agus Sukmayadi, Pengurus PMI Provinsi Banten Eeng Kosasih, dan puluhan pengurus PMI kecamatan se-Kabupaten Serang.

Baca juga: Pemkab Serang salurkan donasi untuk Palestina Rp1 miliar

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024