Serang (Antara News) - Gubernur Provinsi Banten, Wahidin Halim meminta tim terpadu yang dibentuk untuk revitalisasi Kawasan Banten Lama memiliki target dan prioritas dalam merevitalisasi kawasan wisata relegius dan sejarah tersebut.

"Harus pastikan ketika dideklarasikan, harus ada tindaklanjut. Jangan didiamkan, jangan sampai gubernurnya selesai tidak ada hasil," kata Gubernur Banten Wahidin Halim saat memimpin rapat kordinasi tim terpadu untuk revitalisasi Banten Lama, di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Rabu.

Ia meminta tim terpadu melaporkan secara rutin mengenai pelaksanaan revitalisasi tersebut serta terkait kebutuhan anggaran untuk melakukan revitalisasi bisa mulai dalam APBD Banten 2017 perubahan.

Pihaknya tidak mempersoalkan mengenai anggaran yang dibutuhkan, namun yang terpenting revitalisasi Banten Lama konkret dilakukan.

"Berapa pun biayanya bisa hitung per tahapan, setahun, dua atau tiga tahun tercapai. Di sini banyak insinyur, banyak ide-ide cemerlang, ide luar biasa. Bentuk tim asistensi yang merencanakan. Pak Jaman (Walikota Serang) nanti disepakati mulai kita bangun itu. Harus selesai targetkan kapan, tahun ini targetnya apa, butuh waktu berapa tahun untuk penataan. Ini tanggungrenteng," katanya.

Ia juga minta agar rumah-rumah warga di kawasan Banten Lama diperbaiki dan disesuaikan dengan zaman kerajaan dulu.

"Hitung berapa rumah yang harus dipugar. Ada dana di Perkim. Misalnya ada 1.000 rumah yang kita pugar. Model bentuk rumah sesuaikan dengan zaman kerajaan," katanya.

Wahidin juga minta agar rencana revitalisasi kawasan Banten Lama dimatangkan. Termasuk ekses, dampak sosialnya kepada masyarakat sekitar.

"Pembangunan jangan sampai menyakiti masyarakat. Tahun ini dan 2018 kita berharap ada suasana baru di sekitaran kesultanan," kata Wahidin.

Sementara Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman mengatakan, butuh sekitar Rp 200 miliar untuk merevitalisasi kawasan Banten Lama, di Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Anggaran tersebut antara lain untuk pembebasan lahan, pembangunan pelebaran jalan, pemagaran kawasan situs, pembangunan gerbang, penataan ruang terbuka hijau, dan pembangunan rest area.

"Tadi dalam rapat dipresentasikan sekitar Rp 200 miliar. Itu estimasi anggaran untuk revitalisasi, mulai dari akses keluar tol sampai Banten Lama yang diperlebar, sarana prasarana penunjang lainnya, penghijauan juga. Banyak itemnya," kata Haerul Jaman.

Menurutnya, kebutuhan anggaran tersebut telah disusun pemkot jauh-jauh hari. Namun, untuk pelaksanaannya dilakukan secara bertahap tergantung kemampuan anggaran yang ada.

Dalam rapat tersebut, Jaman menyambut baik rencana revitalisasi kawasan Banten Lama yang diinisiasi pemprov dengan membentuk tim terpadu dari pemprov, Pemkot Serang, dan Pemkab Serang.

"Kami sangat senang karena selama ini Pemkot Serang konsen terhadap Banten Lama. Beberapa tahun ini menggulirkan anggaran, namun banyak keterbatasan," kata Jaman.

Pada tahun 2017 ini, kata dia, Pemkot Serang juga bertahap menata kawasan Banten Lama dengan anggaran Rp 35 miliar

"Kami sedang mempersiapkan, titik terminal atau titik sentral kios-kios yang akan diisi PKL di lingkungan Banten Lama ada 1.000 kios yang akan dibangun, pembebasan lahan sudah selesai, serta sarana prasarana lainnya. Kemudian drainase dan infrastruktur," katanya.

Rencananya pada 21 Juli 2017 Pemprov Banten akan menurunkan ribuan orang dari berbagai OPD dan lembaga lainnya dalam rangka gerakan Banten beberesih (bersih_bersih). Gerakan Banten beberesih tersebut akan dilakukan di 10 titik di Kota Serang termasuk di Banten Lama.

Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati menginginkan agar Gerakan Banten Bebersih mampu mengubah wajah destinasi wisata Banten seperti Banten Lama menjadi lebih baik ke depannya dari aspek kenyamanan, Kebersihan hingga ramah terhadap wisatawan, sehingga minat wisatawan untuk berkunjung semakin meningkat.

"Tentu diharapakan kegiatan ini mampu mengedukasi masyarakatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan, bukan hanya sehari tapi seterusnya, sehingga Banten yang ramah dan bersih bisa terwujud," kata Eneng.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017