Serang  (Antara News) - Bank Indonesia memprakirakan kinerja investasi di Banten masih terakselerasi di triwulan II/2017, yang menjadi pendorongnya antara lain perbaikan kondisi dunia usaha.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Banten Budiharto Setyawan di Serang, Kamis, mengatakan beberapa kondisi yang diharapkan dapat menjadi pendorong investasi di Banten antara lain perbaikan kondisi dunia usaha sehingga mendorong sektor swasta untuk melakukan ekspansi dalam bentuk investasi pembagunan pabrik baru dan pembelian mesin.

Dalam kajian ekonomi regional Bank Indonesia menyebutkan investasi swasta dalam bentuk proyek swasta seperti pembangunan pabrik di Krakatau Steel Group dan Chandra Asri Petrochemical di Kota Cilegon,
Budiharto menambahkan minat pelaku usaha untuk melakukan investasi juga membaik seiring dengan perbaikan iklim investasi seperti yang terlihat pada perubahan rating Indonesia menjadi investment grade (BBB-).

Investasi, kata Budiharto juga terlihat meningkat di bidang infrastruktur sesuai dengan tren realisasi pertumbuhan belanja APBD paling tinggi terjadi di triwulan III dan IV.

Beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang dalam tahap pengerjaan dan pengadaan antara lain Jalan tol Serang-Panimbang, tol Kunciran-Serpong, Tol Serpong-Cinere dan tol Serpong-Balaraja.

Selain itu, proyek infrastruktur multiyear lainnya adalah pembangunan Bendungan Sindang heula di Kabupaten Serang dan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak. Sedangkan perkembangan pembgunan PLTU baru kapasitas 2000 MW di Kabupaten Serang justru mengalami kendala dan ditunda pembangunannya hingga tahun 2019, katanya.

Di sektor properti yang kondisinya mulai tumbuh baik setelah sempat lesu selama tiga tahun terakhir juga mendorong pertumbuhan investasi di sektor bangunan.

"Real Estate Indonesia (REI) wilayah Banten berencana membangun rumah MBR sebanyak 8.000 unit, juga beberapa proyek pembangunan 31 sektor apartemen baru di daerah Tangerang Raya," katanya.

Budiharto juga menyebutan bahwa pertumbuhan investasi Banten di triwulan I/2017 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp5,49 triliun, meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar Rp455 miliar, atau tumbuh 0,29 persen (yoy) dari sebelumnya -83 persen (yoy).

Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) dengan nominal sebesar 515,2 juta dolar AS, masih mengalami kontraksi hingga -43 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan lalu yaitu -30 persen (yoy).

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017