Calon Presiden RI Anies Baswedan teringat pesan ayahnya yang relevan dengan kondisinya sebagai capres untuk membawa perubahan setelah berziarah ke makam mendiang ayahnya, Rasyid Baswedan, di Makam Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Senin.
Anies mengatakan bahwa ayahnya menyampaikan pesan terakhir kali kepada dirinya agar jangan khawatir dengan perkataan orang jika terjun ke masyarakat.
Menurut dia, pesan itu disampaikan ayahnya pada tahun 2013.
"Kalau mau hidup nyaman, di rumah saja, tidak usah mengikuti macam-macam. Akan tetapi, kalau mau terlibat di tengah masyarakat, jangan pernah khawatir dengan apa yang dikatakan orang," kata Anies saat menyampaikan pesan ayahnya.
Baca juga: Anies Baswedan rayakan malam tahun baru di Malioboro
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa pesan dari ayahnya yang selama 36 tahun menjadi dosen UII itu relevan karena dirinya memiliki visi dan misi untuk membawa perubahan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Diungkapkan pula bahwa ayahnya tersebut merupakan salah satu orang yang dimakamkan pertama kali di kompleks Makam UII. Adapun sosok Rasyid Baswedan itu sempat beberapa kali mengemban jabatan di UII, di antaranya Pembantu Rektor II UII 1990—1994, Dekan FE UII 1978—1980, dan Dosen FE UII 1967—2003.
Sementara itu, ibu dari Anies, Aliyah Baswedan, mengatakan bahwa mendiang suaminya itu selalu menjadi sosok dosen yang teladan.
Baca juga: Anies Baswedan sebut perubahan adalah harapan
Dikatakan pula bahwa pesan kepada Anies itu disampaikan oleh Rasyid ketika sedang jatuh sakit.
"Bapak waktu itu sedang sakit, tetapi berpesan kalau mau berjuang jangan takut dengan kata orang," kata Aliyah.
Sehari sebelumnya, Anies berkampanye di Yogyakarta. Dia berkunjung ke kampung halamannya di Sleman.
Selain itu, Anies juga menghabiskan momen Malam Tahun Baru 2024 di Yogyakarta.
Baca juga: Ganjar janjikan harga daging murah jika terpilih dalam pilpres
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Anies mengatakan bahwa ayahnya menyampaikan pesan terakhir kali kepada dirinya agar jangan khawatir dengan perkataan orang jika terjun ke masyarakat.
Menurut dia, pesan itu disampaikan ayahnya pada tahun 2013.
"Kalau mau hidup nyaman, di rumah saja, tidak usah mengikuti macam-macam. Akan tetapi, kalau mau terlibat di tengah masyarakat, jangan pernah khawatir dengan apa yang dikatakan orang," kata Anies saat menyampaikan pesan ayahnya.
Baca juga: Anies Baswedan rayakan malam tahun baru di Malioboro
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa pesan dari ayahnya yang selama 36 tahun menjadi dosen UII itu relevan karena dirinya memiliki visi dan misi untuk membawa perubahan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Diungkapkan pula bahwa ayahnya tersebut merupakan salah satu orang yang dimakamkan pertama kali di kompleks Makam UII. Adapun sosok Rasyid Baswedan itu sempat beberapa kali mengemban jabatan di UII, di antaranya Pembantu Rektor II UII 1990—1994, Dekan FE UII 1978—1980, dan Dosen FE UII 1967—2003.
Sementara itu, ibu dari Anies, Aliyah Baswedan, mengatakan bahwa mendiang suaminya itu selalu menjadi sosok dosen yang teladan.
Baca juga: Anies Baswedan sebut perubahan adalah harapan
Dikatakan pula bahwa pesan kepada Anies itu disampaikan oleh Rasyid ketika sedang jatuh sakit.
"Bapak waktu itu sedang sakit, tetapi berpesan kalau mau berjuang jangan takut dengan kata orang," kata Aliyah.
Sehari sebelumnya, Anies berkampanye di Yogyakarta. Dia berkunjung ke kampung halamannya di Sleman.
Selain itu, Anies juga menghabiskan momen Malam Tahun Baru 2024 di Yogyakarta.
Baca juga: Ganjar janjikan harga daging murah jika terpilih dalam pilpres
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024