LAKON Indonesia menghadirkan Teras Lakon di wilayah Gading Serpong Tangerang Banten sebagai pusat ekosistem sekaligus wadah mempertemukan berbagai ahli dan para kreatif untuk bergerak bersama melakukan usaha pelestarian budaya Indonesia.
Thresia Mareta, selaku Founder of LAKON Indonesia di Tangerang Rabu mengatakan berdirinya Teras Lakon melengkapi keseluruhan ekosistem pelestarian budaya yang telah dibangun selama ini.
"Ini juga mengukuhkan LAKON Indonesia sebagai label pertama di Indonesia yang menjalankan usahanya secara profesional dalam pengertian yang selama ini berlaku secara internasional," kata dia dalam acara peresmian Teras Lakon di Tangerang.
Baca juga: Wooden Bar, kafe ala Amerika di wilayah Serpong
Ia menambahkan dibentuknya Lakon Indonesia adalah sebagai dedikasi untuk mengangkat banyak kekuatan di masa lalu yang sudah terlupakan saat ini dan pengingat generasi muda di masa kini dan masa mendatang sehingga mengerti asal dan inti dari apa yang ada saat ini.
Selama lima tahun berdiri, banyak usaha yang telah didedikasikan secara konsisten untuk mengangkat keterampilan tangan dan seni budaya Indonesia sehingga memberikan hasil nyata yang dipresentasikan secara berkala setiap tahunnya mulai dari Pakaiankoe, Gantari, Aradhana, Lorong Waktu, sampai RIK062324L di bulan Juli lalu.
Selain seni dan karya wastra, LAKON Indonesia juga secara konsisten memberi ruang penghormatan bagi seni dan seniman Indonesia melalui kolaborasi dalam setiap presentasinya seperti Addie MS selaku musisi dan komposer, Adi Purnomo sebagai arsitek , Davy Linggar selaku Photographer, Adi Nugroho sebagi Photographer, Bona Soetirto sebagai Photographer, Didik Nini Thowok sebagai penari, musisi gamelan, wayang kulit.
Baca juga: Jalan di Serpong Tangerang dilengkapi teknologi urai kemacetan
LAKON Indonesia juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman melalui kerjasama dengan Kedutaan Perancis dan JF3 melalui Pintu Incubator. Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong perkembangan para kreator muda di kedua negara. Saat ini Pintu Incubator telah sukses mengantarkan enam kreator muda Indonesia untuk masuk ke pasar Eropa.
“Edukasi adalah hal yang sangat penting di negara ini. Saya sudah menikmati mode selama hidup saya, saya banyak membaca dan memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi. Banyak generasi masa kini yang tidak menyadari banyak hal secara nyata karena dongeng yang diciptakan di sekeliling kita. Karena itu edukasi dan bukti nyata yang kami presentasikan menjadi sangat penting agar mereka mengerti kenyataan, kritis dalam melihat permasalahan, dan bijaksana dalam memberikan solusi," ujar Thresia Mareta yang juga inisiator dari program PINTU Incubator.
Dalam peluncuran Teras Lakon di Tangerang dihadirkan Koleksi THE TAILOR MADE 01 yakni koleksi khusus yang dibuat untuk mengakomodir pesanan weYb.
Koleksi THE TAILOR MADE 01 ditangani dengan seksama menggunakan prinsip tukang jahit masa lalu yang tingkat kedetailan tinggi, berbeda dengan koleksi ready to wear yang kuantitasnya lebih besar. "Bisa dikatakan koleksi ini dikerjakan 100 persen dengan tangan," ujarnya.
THE TAILOR MADE 01 adalah perjalanan baru Lakon Indonesia untuk mengangkat keterampilan dan dedikasi tukang jahit masa lalu tetapi dalam bentuk modern dengan manajemen yang profesional.
"Laki-laki dan Perempuan bisa memesan berdasarkan apa yang sudah kami presentasikan sesuai dengan rasa dan style masing2 persona. Sistem order adalah berdasarkan koleksi yang kami presentasikan secara sistematik untuk dapat dipesan oleh customer," ujarnya
Baca juga: Sinar Mas Land gandeng Samsung kembangkan smart city di BSD Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Thresia Mareta, selaku Founder of LAKON Indonesia di Tangerang Rabu mengatakan berdirinya Teras Lakon melengkapi keseluruhan ekosistem pelestarian budaya yang telah dibangun selama ini.
"Ini juga mengukuhkan LAKON Indonesia sebagai label pertama di Indonesia yang menjalankan usahanya secara profesional dalam pengertian yang selama ini berlaku secara internasional," kata dia dalam acara peresmian Teras Lakon di Tangerang.
Baca juga: Wooden Bar, kafe ala Amerika di wilayah Serpong
Ia menambahkan dibentuknya Lakon Indonesia adalah sebagai dedikasi untuk mengangkat banyak kekuatan di masa lalu yang sudah terlupakan saat ini dan pengingat generasi muda di masa kini dan masa mendatang sehingga mengerti asal dan inti dari apa yang ada saat ini.
Selama lima tahun berdiri, banyak usaha yang telah didedikasikan secara konsisten untuk mengangkat keterampilan tangan dan seni budaya Indonesia sehingga memberikan hasil nyata yang dipresentasikan secara berkala setiap tahunnya mulai dari Pakaiankoe, Gantari, Aradhana, Lorong Waktu, sampai RIK062324L di bulan Juli lalu.
Selain seni dan karya wastra, LAKON Indonesia juga secara konsisten memberi ruang penghormatan bagi seni dan seniman Indonesia melalui kolaborasi dalam setiap presentasinya seperti Addie MS selaku musisi dan komposer, Adi Purnomo sebagai arsitek , Davy Linggar selaku Photographer, Adi Nugroho sebagi Photographer, Bona Soetirto sebagai Photographer, Didik Nini Thowok sebagai penari, musisi gamelan, wayang kulit.
Baca juga: Jalan di Serpong Tangerang dilengkapi teknologi urai kemacetan
LAKON Indonesia juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman melalui kerjasama dengan Kedutaan Perancis dan JF3 melalui Pintu Incubator. Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong perkembangan para kreator muda di kedua negara. Saat ini Pintu Incubator telah sukses mengantarkan enam kreator muda Indonesia untuk masuk ke pasar Eropa.
“Edukasi adalah hal yang sangat penting di negara ini. Saya sudah menikmati mode selama hidup saya, saya banyak membaca dan memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi. Banyak generasi masa kini yang tidak menyadari banyak hal secara nyata karena dongeng yang diciptakan di sekeliling kita. Karena itu edukasi dan bukti nyata yang kami presentasikan menjadi sangat penting agar mereka mengerti kenyataan, kritis dalam melihat permasalahan, dan bijaksana dalam memberikan solusi," ujar Thresia Mareta yang juga inisiator dari program PINTU Incubator.
Dalam peluncuran Teras Lakon di Tangerang dihadirkan Koleksi THE TAILOR MADE 01 yakni koleksi khusus yang dibuat untuk mengakomodir pesanan weYb.
Koleksi THE TAILOR MADE 01 ditangani dengan seksama menggunakan prinsip tukang jahit masa lalu yang tingkat kedetailan tinggi, berbeda dengan koleksi ready to wear yang kuantitasnya lebih besar. "Bisa dikatakan koleksi ini dikerjakan 100 persen dengan tangan," ujarnya.
THE TAILOR MADE 01 adalah perjalanan baru Lakon Indonesia untuk mengangkat keterampilan dan dedikasi tukang jahit masa lalu tetapi dalam bentuk modern dengan manajemen yang profesional.
"Laki-laki dan Perempuan bisa memesan berdasarkan apa yang sudah kami presentasikan sesuai dengan rasa dan style masing2 persona. Sistem order adalah berdasarkan koleksi yang kami presentasikan secara sistematik untuk dapat dipesan oleh customer," ujarnya
Baca juga: Sinar Mas Land gandeng Samsung kembangkan smart city di BSD Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023