Cilegon (Antara News) - PT NS BlueScope Indonesia dan PT Krakatau Steel Tbk telah menandatangani perjanjian untuk memperpanjang kerja sama kedua perusahaan yang telah terjalin selama 23 tahun untuk produksi baja lapis ringan.

"Sebagai pelopor industri baja lapis ringan di Indonesia, kami saat ini telah memiliki dua pabrik yang berlokasi di Cilegon dan Cibitung dengan kapasitas 350.000 MT. Keberhasilan kami berkat dukungan PT Krakatau Steel Tbk sebagai pemasok utama bahan material," kata Presiden Direktur PT NS BlueScope Indonesia, Simon Linge di Jakarta, Rabu.

Permintaan baja lapis di Indonesia telah mencapai 1.300.000 ton, dimana produsen baja lapis baru dapat memenuhi sekitar 80 persen, kata Simon.

Hal ini merupakan potensi besar untuk industri antara (Mid-stream) untuk dapat bertumbuh dipasar indonesia. Hal ini tentunya perlu dukungan industry hulu selaku pemasok material dari BlueScope, kata Simon..

Simon mengatakan, kerjasama yang telah dibina sejak tahun 2015 sampai hari ini telah memberikan pencapaian yang signifikan dimana total pemesanan telah mencapai 2 juta Ton.

"Kami berharap dengan penandatangan Nota Kesepahaman ini, kemitraan antara PT NS BlueScope Indonesia dan PT Krakatau Steel Tbk akan lebih kuat umtuk mendukung kemajuan industri baja.

Sedangkan Presiden Direktur PT Krakatau Steel Tbk, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi berharap, kerja sama ini akan terus menjadi mitra utama dari BlueScope dalam mengembangkan pasar infrastruktur dan konstruksi di Indonesia.

"Melalui Nota kesepahaman ini, kami berharap kedua perusahaan dapat terus memperkuat komitmen dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan mampu berkompentensi dengan produk impor," ujar dia

Simon menambahkan harmonisasi industri hulu, antara dan hilir sangat penting dilakukan agar rantai nilai industri baja Indonesia dapat terus bertumbuh dan kuat, terutama di era pasar bebas dan baja dunia mengalami kelebihan kapasitas produksi, sehingga dapat mengancam pertumbuhan baja nasional.

"Oleh karena itu BlueScope dan Krakatau Steel akan terus berkomitmen untuk selalu berusaha menghadirkan produk dan layanan terbaik," Kata Simon.

PT NS BlueScope Indonesia dibentuk pada tahun 1994 dan bergerak sebagai produsen baja lapis logam datar dan baja bercat di Cilegon pada tahun 1995. Pada tahun 2013, BlueScope Indonesia mendirikan perusahaan patungan dengan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) untuk membawa akses ke teknologi baru dan membantu dalam mengembangkan jangkauan pelanggan yang lebih luas.

PT NS BlueScope Indonesia sekarang adalah salah satu produsen lokal terkemuka dari seng / aluminium lapis baja dengan pabrik besar di Cilegon, Banten serta penjualan dan kantor pemasaran di Jakarta dan Surabaya.

Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi 250.000 ton per tahun.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. merencanakan proyek klaster 10 juta ton di Cilegon yang dibangun dari kerjasama dengan produsen baja terbesar Korea Selatan (POSCO) untuk dapat mendukung kebutuhan baja Indonesia di masa depan. Saat ini kapasitas produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ditambah dengan Krakatau Posco telah mencapai 4,5 juta ton. Pada akhir tahun 2019 akan beroperasi pabrik HSM 2 yang berkapasitas 1,5 juta ton, sehingga total kapasitas produksi akan menjadi 6 juta ton.

Klaster baja Cilegon akan menghasilkan baja gulungan untuk konstruksi baja ringan, atap, baja lembaran untuk peralatan rumah tangga, perkapalan, mobil, hingga baja lembaran berkualitas tinggi. Adapun konsumsi baja nasional pada 2016 mencapai 12,67 juta ton setelah sempat turun ke level 11,37 juta ton pada 2015.

Dengan selesainya proyek klaster baja 10 juta ton pada 2025, impor baja diprediksi akan tertekan 70 - 80 persen.

Salah satu pabrik yang akan selesai dibangun pada tahun 2020 dalam rencana klaster baja 10 juta ton adalah pabrik CRM 2 (baja lemabaran dingin) dengan kapasitas 1,5 juta ton sehingga nantinya diharapkan dapat mendukung pengembangan NSBI dalam upaya memperbesar jangkauan pelanggan yang lebih luas, kata Mas Wigrantoro.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017