Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengingatkan masyarakat setempat mewaspadai cuaca buruk pada sore dan malam hari karena berpotensi menimbulkan bencana alam.
 
"Kami minta masyarakat tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu, terutama bagi yang tinggal di pegunungan dan perbukitan daerah aliran sungai serta pesisir pantai," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agust Riza Faesal di Lebak, Sabtu.
 
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Lebak berpotensi dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada sore hari.

Baca juga: Hadapi pancaroba, BPBD Lebak jamin stok beras cukup hingga akhir tahun
 
Cuaca buruk tersebut karena sudah memasuki pancaroba dari musim kemarau panjang ke hujan.
 
Biasanya, pancaroba berpotensi bencana alam, seperti banjir, longsor, gelombang tinggi, dan angin kencang.
 
Selama ini, Kabupaten Lebak masuk kategori rawan bencana alam, sehingga jika terjadi cuaca buruk masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.
 
"Kami minta warga yang daerah rawan bencana alam, seperti mereka yang tinggal di pegunungan dan perbukitan agar waspada menghadapi cuaca buruk itu," katanya.
 
Agust menyebutkan BPBD telah memetakan potensi bencana alam di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cibeber, Sobang, Cilograng, Bayah, Wanasalam, Banjarsari, Panggarangan , Cihara, Malingping, Muncang, Gunung Kencana, Rangkasbitung, Cimarga, Leuwidamar, Bojongmanik, Cipanas, Sajira dan Curugbitung.

Baca juga: BPBD Tangerang tetap siaga meski TPA Rawa Kucing sudah aman
 
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam itu, karena lokasinya di pegunungan, perbukitan, aliran sungai, dan pesisir pantai.
 
BPBD Lebak menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan menyusul hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
 
"Kami berharap cuaca buruk itu tidak menimbulkan bencana alam," kata Agust.
 
Warga Kecamatan Cimarga, Ahmad (45) mengaku saat ini curah hujan di wilayah itu cukup tinggi sehingga berpotensi menimbulkan tanah longsor karena lokasinya perbukitan.
 
Bahkan, hujan yang terjadi pada Jumat (3/11) sore mengakibatkan atap kios yang dibangun di Alun-Alun Cimarga roboh diterjang angin kencang.
 
"Kami tetap waspada jika curah hujan tinggi dan lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman guna mencegah bencana," kata dia.

Baca juga: Tangerang distribusikan 148 ribu liter air bersih ke wilayah kekeringan

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023