Tangerang, (Antara News) - Aparat Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengajak warga pesisir untuk membiasakan menanam pohon bakau (mangrove) karena kerusakan pantai semakin parah.

"Ini salah satu cara yang dilakukan agar dapat menjaga kelestarian lingkungan pantai akibat kerusakan alam," kata Kepala DPK Pemkab Tangerang Hery Wibowo di Tangerang, Senin.

Hery mengatakan kebiasaan menanam pohon tersebut harus dijadikan budaya dan diajarkan kepada anak-anak agar mereka mengikuti langkah positif menjaga kawasan pesisir.

Kawasan pesisir Kabupaten Tangerang diterjang gelombang Laut Jawa mulai dari Kecamatan Kosambi, perbatasan dengan DKI Jakarta  hingga Kecamatan Kronjo, berbatasan dengan Kabupaten Serang.

Kerusakan tersebut diperkirakan mencapai 57 km, maka banyak tanaman produktif yang tumbang dan sarana lain hilang menjadi bibir pantai.

Sedangkan abrasi pantai telah menghantam aneka tanaman, perumahan penduduk, tambak udang dan bandeng serta sekolah dasar.

Bahkan lapangan bola di Kecamatan Sukadiri dan Mauk yang semula berada di darat kemudian berubah telah di bibir pantai.

Dia mengatakan penanganan kawasan pesisir perlu sinergi dengan pihak lain karena abrasi bila dibiarkan akan terus bertambah luas.

"Berdasarkan inventarisir petugas di lapangan bahwa terdapat seluas 579,12 hektare lahan terkena abrasi," katanya.

Namun untuk penataan pesisir tersebut sejalan dengan upaya Pemkab Tangerang, menerapkan program Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan).

Menurut dia, pengelolaan kawasan pesisir juga melibatkan Pemprov Banten, pemerintah pusat maupun pihak yang berkepentingan lainnya termasuk pengusaha peduli lingkungan pantai.

Padahal sebelumnya, DPK setempat mempersiapkan Mangrove Center di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, demi untuk kelestarian pesisir dengan cara menanam bakau.

Selama ini telah ditanam bibit bakau mencapai 30 ribu pohon, tapi diantaranya ada yang mati karena kurang perawatan dan diterjang gelombang serta ribuan pohon lainnya tumbuh subur.

Pewarta: Adityawarman

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017