Petani di Kabupaten Lebak, Banten, melakukan gerakan tanam padi benih varietas Inpari IR Nutri Zinc di lahan seluas 6.000 hektare pada Oktober-November 2023 untuk mengatasi pravalensi stunting atau kekerdilan yang menimpa anak-anak.
 
"Penanaman benih itu karena dapat mengatasi angka prevalensi stunting," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Jumat
 
Pemerintah Kabupaten Lebak memiliki komitmen untuk menurunkan kasus stunting untuk mempersiapkan generasi emas 2045.
 
Penanaman benih varietas Infari Nutri Zinc didukung Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSIP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
 
Keunggulan beras varietas Infari Nutri Zinc memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Sehingga zat yang terkandung dapat menurunkan kasus kekurangan gizi maupun ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis (KEK) yang berpotensi melahirkan anak stunting.

Baca juga: Keluarga risiko stunting di Lebak turun jadi 78.084 kepala keluarga
 
Saat ini, mereka petani yang sebelumnya tidak tertarik untuk penanaman benih Infari Nutri Zinc dengan alasan kualitasnya beras tidak ada rasa juga untuk dijual tidak laku.
 
Namun, kata dia, saat ini petani mengembangkan tanaman benih varietas Infari Nutri Zinc setelah pemerintah daerah akan memasarkan ke setiap pelayanan kesehatan, di antaranya puskesmas, klinik dan Dinas Kesehatan setempat.
 
Sebab, kandungan gizi beras Infari Nutri Zinc jika dikonsumsi oleh anak-anak stunting dan kekurangan gizi, termasuk ibu hamil yang mengalami KEK dipastikan bisa meningkatkan status gizi mereka.
 
"Kami berharap penanaman benih padi varietas Infari Nutri Zinc seluas 6.000 hektare dengan masa panen 110 hari setelah tanam (HST) bisa dipanen," katanya menjelaskan.

Baca juga: Pemkot Tangerang bentuk tim audit kasus stunting
 
Sam'un (55 ), petani di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengaku, kini menanam benih varietas Infari Nutri Zinc bantuan Dinas Pertanian setempat sebanyak 25 kilogram untuk lahan seluas satu hektare.
 
"Kami merasa senang menerima bantuan benih gabah itu, karena benih unggul lebel ungu mampu mengendalikan stunting," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Ade Sumardi mengatakan saat ini kasus prevalensi angka stunting tahun 2023 menurun menjadi 3.736 anak dari tahun sebelumnya 4.518 anak.
 
"Kami meyakini dengan pengembangan varietas benih infari nutrisi zinc bisa terbebas dari stunting," katanya menjelaskan.

Baca juga: Pemkab Lebak targetkan angka stunting turun jadi 20 persen

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023