Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Banten memberikan dukungan layanan Psychosocial Support Service kepada para pengungsi di aula dan GOR Kecamatan Neglasari akibat bencana kebakaran TPA rawa.
"Pelayanan pendampingan Psychosocial Support Service (PSS) kepada anak-anak dan lansia ini sebagai terapi untuk menghilangkan rasa jenuh saat di pos pengungsian dan juga untuk memulihkan psikologi para pengungsi akibat terdampak asap kebakaran," kata Pendamping PSS PMI Kota Tangerang Dias Kapita Jayanti di Tangerang Jumat.
Ia menuturkan, kegiatan ini juga bertujuan agar anak sedikit demi sedikit bisa melupakan kesedihannya dan mengembalikan keceriaannya. Apalagi sudah enam hari tinggal di posko pengungsian sehingga ada rasa kejenuhan.
Dengan cara menghibur melalui berbagai edukasi permainan ternyata anak-anak mulai kembali ceria dan terlihat senang serta lupa jika mereka adalah korban terdampak kebakaran TPA.
Baca juga: PMI Tangerang siagakan petugas dan ambulans di TPA Rawakucing
Melalui permainan edukatif, bernyanyi dan bercerita serta berinteraksi langsung dengan anak-anak memudahkan pihaknya dalam menjalankan misinya yakni menghilangkan rasa traumanya.
Di sela kegiatan, para sukarelawan ini mengenalkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan bahaya bencana kebakaran TPA karena asap yang di hirup bisa menjadi sumber penyakit.
"Kami berharap mereka tetap memiliki semangat dan mental yang kuat menghadapi musibah yang menimpa dirinya dan keluarganya," katanya.
Ketua PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah mengatakan kegiatan ini diadakan untuk menghibur dan menghilangkan trauma dari musibah yang dialaminya, karena yang paling menderita itu anak-anak. "Apalagi di usia tersebut, mereka belum paham beratnya hidup atas ujian yang dialaminya," katanya.
Baca juga: DLH Kota Tangerang tambah jam operasional pengangkutan sampah
Baca juga: Greenpeace apresiasi penanganan kebakaran di TPA Rawa Kucing Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Pelayanan pendampingan Psychosocial Support Service (PSS) kepada anak-anak dan lansia ini sebagai terapi untuk menghilangkan rasa jenuh saat di pos pengungsian dan juga untuk memulihkan psikologi para pengungsi akibat terdampak asap kebakaran," kata Pendamping PSS PMI Kota Tangerang Dias Kapita Jayanti di Tangerang Jumat.
Ia menuturkan, kegiatan ini juga bertujuan agar anak sedikit demi sedikit bisa melupakan kesedihannya dan mengembalikan keceriaannya. Apalagi sudah enam hari tinggal di posko pengungsian sehingga ada rasa kejenuhan.
Dengan cara menghibur melalui berbagai edukasi permainan ternyata anak-anak mulai kembali ceria dan terlihat senang serta lupa jika mereka adalah korban terdampak kebakaran TPA.
Baca juga: PMI Tangerang siagakan petugas dan ambulans di TPA Rawakucing
Melalui permainan edukatif, bernyanyi dan bercerita serta berinteraksi langsung dengan anak-anak memudahkan pihaknya dalam menjalankan misinya yakni menghilangkan rasa traumanya.
Di sela kegiatan, para sukarelawan ini mengenalkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan bahaya bencana kebakaran TPA karena asap yang di hirup bisa menjadi sumber penyakit.
"Kami berharap mereka tetap memiliki semangat dan mental yang kuat menghadapi musibah yang menimpa dirinya dan keluarganya," katanya.
Ketua PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah mengatakan kegiatan ini diadakan untuk menghibur dan menghilangkan trauma dari musibah yang dialaminya, karena yang paling menderita itu anak-anak. "Apalagi di usia tersebut, mereka belum paham beratnya hidup atas ujian yang dialaminya," katanya.
Baca juga: DLH Kota Tangerang tambah jam operasional pengangkutan sampah
Baca juga: Greenpeace apresiasi penanganan kebakaran di TPA Rawa Kucing Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023