Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengirimkan petugas tanggap darurat untuk mengevakuasi dan menginvestigasi insiden anjloknya KA Argo Semeru di petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Selasa.
"Saat ini, tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan penumpang. Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sementara, untuk evakuasi penumpang, kata Risal, juga telah dikirimkan rangkaian kereta luar biasa (KLB) dari Yogyakarta.
Selain itu, ia mengatakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) juga tengah berkoordinasi intensif dengan tim tanggap darurat untuk memastikan tidak ada korban.
"Sekaligus mendalami kronologis terjadinya insiden untuk dilakukan langkah penanganan selanjutnya," ungkap Risal.
Baca juga: Naik Whoosh, Presiden Jokowi hanya butuh 26 menit Halim-Padalarang
Kemenhub pun menyatakan turut prihatin atas terjadinya insiden anjlokan yang melibatkan rangkaian kereta api (KA) Argo Semeru dengan nomor registrasi KA 17 rute Surabaya Gubeng-Gambir tersebut.
Insiden itu berlangsung di petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates Km 520+4 pada Selasa pukul 13.15 WIB. Selang beberapa waktu kemudian, pada pukul 13.25 WIB rangkaian KA 6 Argo Wilis datang dari arah barat dan menemper (menabrak) rangkaian KA Argo Semeru. Akibatnya, petak lintas tempat kejadian tidak dapat dilalui di kedua arah.
Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini terdapat tiga korban luka ringan yang sedang ditangani tim kesehatan KAI Daop 6 Yogyakarta. Daop 6 juga melaporkan tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Adapun, upaya selanjutnya dari KAI, yakni mengevakuasi dua rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.
Untuk perjalanan kereta api yang akan melintas di wilayah Wates-Sentolo, KAI akan merekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan oper stapend.
Baca juga: Kereta cepat ditetapkan sebagai objek vital nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Saat ini, tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan penumpang. Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sementara, untuk evakuasi penumpang, kata Risal, juga telah dikirimkan rangkaian kereta luar biasa (KLB) dari Yogyakarta.
Selain itu, ia mengatakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) juga tengah berkoordinasi intensif dengan tim tanggap darurat untuk memastikan tidak ada korban.
"Sekaligus mendalami kronologis terjadinya insiden untuk dilakukan langkah penanganan selanjutnya," ungkap Risal.
Baca juga: Naik Whoosh, Presiden Jokowi hanya butuh 26 menit Halim-Padalarang
Kemenhub pun menyatakan turut prihatin atas terjadinya insiden anjlokan yang melibatkan rangkaian kereta api (KA) Argo Semeru dengan nomor registrasi KA 17 rute Surabaya Gubeng-Gambir tersebut.
Insiden itu berlangsung di petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates Km 520+4 pada Selasa pukul 13.15 WIB. Selang beberapa waktu kemudian, pada pukul 13.25 WIB rangkaian KA 6 Argo Wilis datang dari arah barat dan menemper (menabrak) rangkaian KA Argo Semeru. Akibatnya, petak lintas tempat kejadian tidak dapat dilalui di kedua arah.
Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini terdapat tiga korban luka ringan yang sedang ditangani tim kesehatan KAI Daop 6 Yogyakarta. Daop 6 juga melaporkan tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Adapun, upaya selanjutnya dari KAI, yakni mengevakuasi dua rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.
Untuk perjalanan kereta api yang akan melintas di wilayah Wates-Sentolo, KAI akan merekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan oper stapend.
Baca juga: Kereta cepat ditetapkan sebagai objek vital nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023