Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten Febby Rizky Pratama mengatakan 22 kecamatan di daerah itu sejak dua bulan terakhir dilanda krisis air bersih akibat kemarau panjang dampak fenomena El Nino yang menyebabkan sumur bawah tanah dan pompa listrik serta sumber mata air kekeringan.
"Kami setiap hari mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang dilanda kekeringan itu," katanya di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
Masyarakat yang terdampak kekeringan sekitar 1,1 juta jiwa dari 1,4 juta penduduk Kabupaten Lebak, tersebar di 94 desa di 22 kecamatan antara lain Kecamatan Cimarga, Warunggunung, Sajira, Maja, Cirinten, Wanasalam, Cilograng, Leuwidamar, Cihara, Bayah, Gunungkencana, Kalanganyar, Banjarsari, Panggarangan, Cileles, Cijaku, Cipanas, Curugbitung, Cijaku, Cibeber, Cileles, dan Cibadak.
Baca juga: PWI Lebak salurkan air bersih untuk warga terdampak kekeringan
Baca juga: PWI Lebak salurkan air bersih untuk warga terdampak kekeringan
Akibat kekeringan, kata dia, masyarakat di daerah itu, untuk mendapatkan air bersih, terpaksa menggunakan jasa ojek sepeda motor ke aliran sungai yang terdapat banyak air.
Selain itu, juga ke sumber mata air di kawasan hutan yang ada di wilayah setempat untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).
"Kami mendistribusikan air bersih hingga awal Oktober 2023 mencapai satu juta liter," katanya menambahkan.
Menurut dia, pendistribusian air bersih yang dilakukan pada masyarakat sejak ditetapkan status darurat kekeringan pada Agustus dan berakhir 17 Oktober 2023.
Baca juga: Ribuan warga miskin Lebak terima beras program bantuan pangan
Baca juga: Ribuan warga miskin Lebak terima beras program bantuan pangan
Beruntung, pendistribusian air bersih itu tidak membeli ke PDAM setempat, namun hanya dibebankan biaya bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan tangki dari anggaran BPBD setempat.
"Kita melibatkan tiga truk kendaraan tangki dengan kapasitas 18 ribu liter dan bisa memenuhi kebutuhan air untuk 300 kepala keluarga per hari," katanya menjelaskan.
Sementara warga Warunggunung Kabupaten Lebak, Santani (40) mengaku masyarakat yang menerima pendistribusian air bersih dari BPBD setempat sangat terbantu untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan.
Selama ini, warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih karena sumur bawah tanah dan pompa listrik terjadi kekeringan.
"Kami merasa lega bantuan air bersih yang diterima itu cukup untuk tiga hari ke depan untuk MCK," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023