Pemerintah Kota Tangerang Banten bersama Banksasuci Foundation melaksanakan aksi bersih-bersih Sungai Cisadane mulai dari bantaran hingga aliran sungai dengan melibatkan relawan hingga mahasiswa.
Direktur Banksasuci Foundation, Ade Yunus mengungkapkan di Tangerang, Rabu, mengatakan kegiatan kolaborasi ini merupakan bagian memperingati World Cleanup Day.
Konsep yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mulai dari sungai sebelum numpuk di pantai. Beragam sampah pun berhasil diangkut, dan hasilnya didominasi sampah plastik, sedotan, bungkus rokok dan styrofoam.
"Ini bukan aksi satu hari, namun world cleanup day, world cleanup everyday. Sebab kita berkolaborasi melakukan giat pembersihan, patroli hingga penindakan pencemaran pada Sungai Cisadane," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang berharap akademi kebidanan hadirkan pendidikan berkualitas
Dirinya juga berharap dengan adanya momen semua orang akan menyadari bahwa pencemaran sampah pada sungai merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Khususnya Sungai Cisadane yang mengairi beberapa wilayah, berarti menjadi tanggungjawab kita semua dari hulu hingga hilir,” ungkap Ade.
Ia menjelaskan untuk penanganan sampah harus diperkuat tiga pilar yakni aksi membersihkan, mendidik dan mengubah perilaku.
Oleh karena itu pihaknya mendorong berbagai pihak untuk mengubah perilaku, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dari sumbernya, mendidik masyarakat, dan bekerja tanpa lelah untuk membersihkan sungai setiap hari untuk menghentikan aliran sampah ke lautan.
“Ini harus kita lakukan secara berkala hingga mengolah sampah dan meminimalisasi sampah menjadi sebuah kebutuhan atau budaya dalam kehidupan sehari-hari. Dan harus disadari ini menjadi tanggungjawab kita bersama bukan satu dua belah pihak, dan dilakukan secara berkala,” tegasnya.
Baca juga: VIVERE buka showroom terbaru di PIK 2, hadirkan koleksi unggulan
Baca juga: Kecemasan hingga depresi disebut bagian gangguan kesehatan mental
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Direktur Banksasuci Foundation, Ade Yunus mengungkapkan di Tangerang, Rabu, mengatakan kegiatan kolaborasi ini merupakan bagian memperingati World Cleanup Day.
Konsep yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mulai dari sungai sebelum numpuk di pantai. Beragam sampah pun berhasil diangkut, dan hasilnya didominasi sampah plastik, sedotan, bungkus rokok dan styrofoam.
"Ini bukan aksi satu hari, namun world cleanup day, world cleanup everyday. Sebab kita berkolaborasi melakukan giat pembersihan, patroli hingga penindakan pencemaran pada Sungai Cisadane," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang berharap akademi kebidanan hadirkan pendidikan berkualitas
Dirinya juga berharap dengan adanya momen semua orang akan menyadari bahwa pencemaran sampah pada sungai merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Khususnya Sungai Cisadane yang mengairi beberapa wilayah, berarti menjadi tanggungjawab kita semua dari hulu hingga hilir,” ungkap Ade.
Ia menjelaskan untuk penanganan sampah harus diperkuat tiga pilar yakni aksi membersihkan, mendidik dan mengubah perilaku.
Oleh karena itu pihaknya mendorong berbagai pihak untuk mengubah perilaku, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dari sumbernya, mendidik masyarakat, dan bekerja tanpa lelah untuk membersihkan sungai setiap hari untuk menghentikan aliran sampah ke lautan.
“Ini harus kita lakukan secara berkala hingga mengolah sampah dan meminimalisasi sampah menjadi sebuah kebutuhan atau budaya dalam kehidupan sehari-hari. Dan harus disadari ini menjadi tanggungjawab kita bersama bukan satu dua belah pihak, dan dilakukan secara berkala,” tegasnya.
Baca juga: VIVERE buka showroom terbaru di PIK 2, hadirkan koleksi unggulan
Baca juga: Kecemasan hingga depresi disebut bagian gangguan kesehatan mental
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023