Perum Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Tangerang memastikan stok beras yang tersedia di gudang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga di wilayah itu hingga beberapa bulan ke depan.
Kepala Bulog Divisi Regional Tangerang, Omar Syarif di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, menyebutkan bahwa stok beras di wilayah Tangerang Raya saat ini sebanyak 15 ribu ton.
"Bagi para pedagang, tinggal mengisi administrasi yang sudah ditentukan. Namun, dengan catatan nantinya para pedagang harus menjual dengan Harga Eceran Tertinggi," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Tangerang cek kualitas beras bantuan pangan sebelum disalurkan
Menurut dia, dengan stok beras yang ada dapat memenuhi kebutuhan para pedagang di pasaran. Bahkan, pihaknya memberikan kuota sekitar dua ton untuk pedagang.
"Stok beras masih aman. Para pedagang yang terbebani tingginya harga beras, dapat langsung membeli dari Bulog dengan jatah dua ton untuk setiap kios pedagang," katanya.
Ia menyebutkan, dalam pendistribusian beras, proses administrasi akan diberlakukan untuk menghindari adanya kecurangan dalam penyaluran ke masyarakat.
"Iya, untuk memfilter orang-orang, artinya yang bertanggung jawab lah. Kita punya ketentuan supaya pedagang menyalurkan beras HET ke masyarakat tidak diperjualbelikan di atas HET dan sebagainya," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang-Bulog sudah salurkan 20.700 kg beras murah
Dia menuturkan, saat ini belum banyak pedagang yang mengetahui informasi tersebut. Untuk itu, pihaknya meminta para pedagang mendatangi gudang Bulog.
"Jadi nggak semua ngambil, karena mereka ini nggak ngurus administrasi," ungkapnya.
Ia menjelaskan beras yang disediakan pihaknya memiliki batas harga ecer sebesar Rp10.900 per kilogram saat dijual ke masyarakat. Hal itu mengacu dengan keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Itu ada di keputusan Bapanas, dan mengenai beras medium itu di harga Rp9.950, dia ngambil ke gudang,” kata dia.
Baca juga: 200 personel Satpol PP dikerahkan amankan perayaan HUT ke-391 Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Kepala Bulog Divisi Regional Tangerang, Omar Syarif di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, menyebutkan bahwa stok beras di wilayah Tangerang Raya saat ini sebanyak 15 ribu ton.
"Bagi para pedagang, tinggal mengisi administrasi yang sudah ditentukan. Namun, dengan catatan nantinya para pedagang harus menjual dengan Harga Eceran Tertinggi," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Tangerang cek kualitas beras bantuan pangan sebelum disalurkan
Menurut dia, dengan stok beras yang ada dapat memenuhi kebutuhan para pedagang di pasaran. Bahkan, pihaknya memberikan kuota sekitar dua ton untuk pedagang.
"Stok beras masih aman. Para pedagang yang terbebani tingginya harga beras, dapat langsung membeli dari Bulog dengan jatah dua ton untuk setiap kios pedagang," katanya.
Ia menyebutkan, dalam pendistribusian beras, proses administrasi akan diberlakukan untuk menghindari adanya kecurangan dalam penyaluran ke masyarakat.
"Iya, untuk memfilter orang-orang, artinya yang bertanggung jawab lah. Kita punya ketentuan supaya pedagang menyalurkan beras HET ke masyarakat tidak diperjualbelikan di atas HET dan sebagainya," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang-Bulog sudah salurkan 20.700 kg beras murah
Dia menuturkan, saat ini belum banyak pedagang yang mengetahui informasi tersebut. Untuk itu, pihaknya meminta para pedagang mendatangi gudang Bulog.
"Jadi nggak semua ngambil, karena mereka ini nggak ngurus administrasi," ungkapnya.
Ia menjelaskan beras yang disediakan pihaknya memiliki batas harga ecer sebesar Rp10.900 per kilogram saat dijual ke masyarakat. Hal itu mengacu dengan keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Itu ada di keputusan Bapanas, dan mengenai beras medium itu di harga Rp9.950, dia ngambil ke gudang,” kata dia.
Baca juga: 200 personel Satpol PP dikerahkan amankan perayaan HUT ke-391 Tangerang
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023