Jakarta (Antara News) - PT Sarana Global Indonesia (SGI) merealisasikan pembelian "cable barge" (tongkang kabel) dari Jerman sebagai upaya meningkatkan kinerja perusahaan dalam mendorong  pertumbuhan industri telekomunikasi Indonesia.

"SGI ingin berpartisipasi untuk membangun Indonesia dengan menghubungkan pulau ke pulau melalui jaringan kabel laut," kata Presiden Direktur SGI, Chandra Arie Setiawan di Jakarta, Kamis.

Menurut Chandra, melalui investasi cable barge yang diberi nama "Jala Nusantara Mardika" bukan hanya membuat teknologi Indonesia yang maju tetapi SGI juga ikut menyumbang ekonomi bangsa.

Lebih jauh Managing Director SGI, Laksdya TNI (Purnawirawan) Y. Didik Heru Purnomo mengatakan, hadirnya cable barge merupakan solusi terhadap kondisi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia merupakan masalah utama dalam pembangunan jaringan kabel laut.

"Kami prihatin jika Indonesia sebagai negara kepulauan tidak mampu mengelola laut Indonesia  yang sangat luas ini," ujar Didik.

Jala Nusantara Mardika adalah marwah untuk menyatukan Nusantara yang mendukung program Nawacita dari Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Menurut Chandra, nilai investasi dari cable barge ini sekitar 13 - 15 juta dolar AS (full set).

Secara teknis cable barge ini menggunakan self propeller sehingga sedikit berbeda dengan cable barge yang sudah ada di Indonesia selama ini, baik dari segi kemampuan maupun kapasitasnya yang cocok untuk perairan di Indonesia, jelas Chandra.

"Nilai investasi ini  juga sebanding dengan  prestasi kerja dan kemajuan  SGI yang di dukung oleh putra dan putri terbaik di Indonesia," tambahnya.

Teafbau Gmbh Unterwaser (TAGU) merupakan perusahaan Jerman  bergerak di bidang Hydraulic Engineering - Offshore Services yang telah memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun.

TAGU merupakan bagian dari NOSTAG, yang terdiri dari Norddeutsche Seekabelwerke GmbH (NSW), SCHRAM Group GmbH & Co KG, dan TAGU.

SGI merupakan perusahaan yang dipercaya untuk mengerjakan kabel laut di Indonesia, dan sudah mempunyai pengalaman panjang berhubungan bisnis dengan NSW, yang merupakan pabrikasi kabel laut terbesar di dunia.

Penjualan cable barge dari TAGU ke SGI terjadi karena TAGU melihat kredibilitas SGI yang sudah teruji di bidang engineering, procurement, and construction, demikian Grad. Engineer Jens Diekmann,  Managing Director of TAGU Offshore.

Penambahan nilai aset perusahaan dengan adanya pembelian cable barge, tentu akan memberi banyak manfaat bagi SGI. Secara teknis, cable barge ini hanya akan bekerja sampai dengan kedalaman air berkisar 50 meter, dan akan mendekati pantai sampai pada kedalaman 4 meter, dengan demikian akan membuat pekerjaan shore end semakin pendek dan cepat.

Sehingga, dalam jangka panjang, perusahaan bisa melakukan efisiensi, baik dari segi waktu dan biaya, serta memperkecil ketergantungan terhadap penggunaan kapal-kapal asing.

SGI didirikan pada April 2000 sebagai perusahaan  kontraktor di bidang  Industri jasa telekomunikasi, yang bergerak di bidang Engineering, Procurement and Construction (EPC) secara penuh tahun 2010. Ada tiga bisnis inti SGI: Underwater Activities, Communication and Electronics, dan General Contractor.

Pelayanannya mencakup semua aspek projek klien, dari studi kelayakan awal hingga detil skema engineering, darikick-off, pengadaan projek, evaluasi hingga pemeliharaan.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017