Tangerang (Antara News) - Pengamat tata kota, Yayat Supriatna meminta kepada pemerintah untuk segera merealisasikan pembangunan jalan tol Kunciran - Bandara yang kehadirannya sudah sangat mendesak mengingat ruas ini memiliki fungsi strategis menghubungkan transportasi di Jabodetabek, serta semakin bertumbuhnya volume kendaraan.

"Kalau sekarang ini masyarakat tidak memiliki pilihan untuk menuju Bandara masih mengandalkan jalan tol lama dengan konsekuensi terkena kemacetan akibat tingginya aktivitas masyarakat di kawasan tersebut," kata Yayat yang juga pengajar di Universitas Trisakti saat dihubungi, Selasa.

Apalagi kehadiran tol Kunciran - Bandara memiiki peran penting dan strategis tidak hanya menghubungkan Bandara tetapi juga merupakan bagian dari JORR II yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok, jelas Yayat.

Yayat menilai lambatnya pembangunan tol Kunciran-Bandara bukan semata-mata sulitnya pengadaan lahan mengingat pemerintah sudah memiliki kebijakan terkait hal tersebut termasuk menggunakan dana talangan untuk mengurangi risiko pembebasan tanah.

Menurut dia pemerintah seharusnya dapat mengidentifikasi kendala dalam pembangunan ruas tol tersebut karena hal ini menyangkut kepastian waktu pekerjaan dan ketepatan waktu pengoperasian jalan tol ini.

Yayat berharap pekerjaan perluasan bandara Soekarno  Hatta dapat seiring dengan pekerjaan tol Kunciran - Bandara, jangan sampai sudah diperluas namun kondisi jalannya termasuk jaringan keretanya belum siap karena masih ada kendala.

Yayat mengatakan kehadiran tol Kunciran - Bandara ini harus segera direalisasikan untuk menghindarkan terjadinya ekonomi biaya tinggi akibat kendala transportasi.

 Yayat mengatakan, siapa saja yang terlibat dalam pembangunan jalan tol Kunciran - Bandara harus dipetakan dari sana akan ketahuan siapa saja yang selama ini menjadi penghambat sehingga perlu dilakukan perbaikan di sana-sini.

 Sedangkan di sisi lain, pihak Organda  telah meminta pemerintah dan para pemangku kepentingan pembangunan jalan tol Kunciran - Bandara untuk segera mendorong akselerasi proyek tersebut agar segera rampung. Pasalnya, keberadaan jalan tol tersebut tak hanya menunjang aksesabilitas ekonomi dan sosial masyarakat yang juga berdampak kepada ekonomi nasional.

"Organda sangat mendukung program pengembangan infrastruktur, terutama jalan tol , termasuk ruas tol Kunciran - Bandara. Karena (pembangunan tol) akan berdampak positif.  Sebab, penambahan infrastruktur jalan tol masih belum sebanding dengan penambahan jumlah kendaraan, terutama kendaraan pribadi," tutur Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda), Adrianto Jokosoetono.

Menurutnya, ruas tol ini tidak hanya berdampak positif untuk mengurangi kemacetan, tetapi juga memiliki arti strategis bagi kegiatan ekonomi produktif.  Bahkan berdampak kepada anggaran negara. ¿Sebab, kalau lalu-lintas tidak macet maka konsumsi bahan bakar juga bisa lebih hemat. Anggaran negara untuk subsidi bahan bakar pun lebih hemat, dan ongkos  operasional kendaraan pribadi maupun angkutan bisnis juga lebih hemat," ujarnya.

Terlebih, ruas tol Kunciran - Batuceper - Bandara itu juga menjadi lintasan alternatif menuju ke Bandara Soekarno Hatta maupun pelabuhan Tanjung Priok.  Jalan tol ini juga berpengaruh besar pada operasional truk angkutan barang dan penumpang. Faktor ini sangat berpengaruh. Jadi, jika tol ini dapat mengurangi kemacetan, maka bisa menurunkan biaya angkutannya, papar Adri.

Namun, dia mengegaskan jika saat ini prosespembangunan ruas tol tersebut masih belum seperti yang diharapkan, maka pihaknya hanya bisa berharap segera direalisasikan dan rampung. "Karena untuk akselerasi (pembangunan), Organda bukan pihak yang bisa memberikan usulan," ujarnya.

Proyek Kunciran - Batuceper - Bandara, akan melintasi 12 kelurahan di lima kecamatan di Kota Tangerang.  Jalan ini menggunakan 2.497 bidang tanah yang total  luas lahannya mencapai 1.226,965 meter persegi.

Sampai dengan pertengahan April 2017 total pembebasan lahan proyek tol Kunciran-Bandara telah mencapai sekitar 27 persen. Lahan yang diperlukan tersebut untuk seksi I yang meliputi wilayah Kunciran, Pakojan, Cipete. Seksi II yakni Cipete, Poris Plawad Indah, Buaran Indah, Tanah Tinggi.

Selain itu untuk seksi III meliputi Tanah Tinggi, Batusari, Batujaya, Belindung, Pajang, Jurumudi, serta seksi IV yakni Jurumudi dan Benda. 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017