Eka Hospital menyediakan layanan unggulan dalam bidang pelayanan kesehatan jantung dan pembuluh darah bernama MY Cardia.
"MY Cardia dapat melakukan prosedur atau tindakan pada jantung dan pembuluh darah seperti PCI atau pemasangan ring jantung, pemasangan pacu jantung terkecil di dunia, hingga ablasi cryo yang menggunakan energi dingin," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital Cibubur dr. Sandi Sinurat di Tangerang Jumat.
Sandi mengatakan keluhan nyeri dada yang disebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung atau pembuluh darah koroner disebut penyakit jantung koroner (PJK) yakni suatu penyakit yang dapat berakibat fatal seperti meninggal mendadak bila tidak dikenali lebih dini atau bila tidak ditangani dengan baik.
"Nyeri dada yang disebabkan PJK memiliki karakteristik nyeri dada kiri yang dirasakan seperti ditekan beban berat dapat disertai penjalaran nyeri hingga ke leher, bahu, punggung hingga lengan kiri. Keluhan nyeri dada dapat disertai rasa keringat dingin, mual, muntah maupun keluhan seperti berdebar dan sesak napas," katanya.
Baca juga: Eka Hospital BSD pastikan tidak ada korban jiwa akibat ledakan
Setelah menilai karakteristik keluhan nyeri dada dan riwayat faktor risiko PJK, beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan apabila terdapat dugaan pasien memiliki PJK.
Tahap pertama adalah pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) digunakan untuk menganalisis irama jantung dan perubahan listrik jantung yang abnormal terkait PJK. Kemudian pemeriksaan treadmill test umumnya digunakan untuk skrining dan deteksi adanya PJK.
Pemeriksaan CT scan pembuluh darah koroner dapat mendeteksi adanya penyempitan pembuluh koroner. "Pemeriksaan angiografi koroner atau kateterisasi pembuluh darah dapat mendeteksi adanya penyempitan pembuluh koroner dengan baik pada pasien dengan kemungkinan yang tinggi memiliki PJK," ujarnya.
Sandi menambahkan bahwa angiografi koroner atau kateterisasi pembuluh darah koroner merupakan sebuah prosedur pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner dengan menggunakan cairan kontras yang diberikan melalui kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lengan atau pangkal paha pasien.
Baca juga: Masyarakat diajak proaktif tanya obat digunakan pasien di ICU
Kemudian dokter menganalisa dan melihat aliran darah pada pembuluh koroner melalui tangkapan citra pada layar sinar-X. Cairan kontras membantu dokter dalam menganalisa aliran darah dan mendeteksi adanya letak sumbatan pada pembuluh darah koroner. Pasien dalam kondisi sadar penuh selama proses prosedur angiografi koroner.
"Tindakan pemasangan stent (ring jantung) atau Percutaneous Coronary Intervention dapat dilakukan setelah pemeriksaan angiografi koroner jika terdapat indikasi adanya penyumbatan pembuluh koroner yang signifikan yang dapat mengganggu fungsi jantung," ujarnya.
Angiografi koroner atau kateterisasi pembuluh darah koroner merupakan prosedur yang relatif aman untuk dilakukan karena memiliki risiko komplikasi yang kecil dan dilakukan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang berpengalaman.
"Setelah prosedur selesai dilakukan dan tidak terdapat komplikasi, pasien dapat kembali beraktivitas dengan normal dalam beberapa hari," katanya.
Baca juga: Eka Hospital Mobile App resmi diluncurkan
Pemeriksaan EKG yang umumnya bagian dari Medical Check Up dapat mengevaluasi irama jantung yang mungkin tidak dapat dideteksi oleh sendiri.
Menurut dia, jantung merupakan organ vital yang berperan besar dalam keberlangsungan hidup dengan melakukan pemeriksaan rutin dapat mencegah terjadinya penyakit jantung sejak dini.
Medical Check Up juga dapat membantu mendeteksi adanya potensi penyakit tertentu melalui pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, fungsi ginjal, dan fungsi hati.
"Hasil pemeriksaan tersebut dapat menjadi pedoman dokter dalam menentukan program pencegahan maupun penyesuaian dalam gaya hidup yang dapat mencegah penyakit di kemudian hari," ujarnya.
Baca juga: Eka Hospital buka pusat kebugaran dilatih dan diawasi dokter spesialis
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"MY Cardia dapat melakukan prosedur atau tindakan pada jantung dan pembuluh darah seperti PCI atau pemasangan ring jantung, pemasangan pacu jantung terkecil di dunia, hingga ablasi cryo yang menggunakan energi dingin," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital Cibubur dr. Sandi Sinurat di Tangerang Jumat.
Sandi mengatakan keluhan nyeri dada yang disebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung atau pembuluh darah koroner disebut penyakit jantung koroner (PJK) yakni suatu penyakit yang dapat berakibat fatal seperti meninggal mendadak bila tidak dikenali lebih dini atau bila tidak ditangani dengan baik.
"Nyeri dada yang disebabkan PJK memiliki karakteristik nyeri dada kiri yang dirasakan seperti ditekan beban berat dapat disertai penjalaran nyeri hingga ke leher, bahu, punggung hingga lengan kiri. Keluhan nyeri dada dapat disertai rasa keringat dingin, mual, muntah maupun keluhan seperti berdebar dan sesak napas," katanya.
Baca juga: Eka Hospital BSD pastikan tidak ada korban jiwa akibat ledakan
Setelah menilai karakteristik keluhan nyeri dada dan riwayat faktor risiko PJK, beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan apabila terdapat dugaan pasien memiliki PJK.
Tahap pertama adalah pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) digunakan untuk menganalisis irama jantung dan perubahan listrik jantung yang abnormal terkait PJK. Kemudian pemeriksaan treadmill test umumnya digunakan untuk skrining dan deteksi adanya PJK.
Pemeriksaan CT scan pembuluh darah koroner dapat mendeteksi adanya penyempitan pembuluh koroner. "Pemeriksaan angiografi koroner atau kateterisasi pembuluh darah dapat mendeteksi adanya penyempitan pembuluh koroner dengan baik pada pasien dengan kemungkinan yang tinggi memiliki PJK," ujarnya.
Sandi menambahkan bahwa angiografi koroner atau kateterisasi pembuluh darah koroner merupakan sebuah prosedur pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner dengan menggunakan cairan kontras yang diberikan melalui kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lengan atau pangkal paha pasien.
Baca juga: Masyarakat diajak proaktif tanya obat digunakan pasien di ICU
Kemudian dokter menganalisa dan melihat aliran darah pada pembuluh koroner melalui tangkapan citra pada layar sinar-X. Cairan kontras membantu dokter dalam menganalisa aliran darah dan mendeteksi adanya letak sumbatan pada pembuluh darah koroner. Pasien dalam kondisi sadar penuh selama proses prosedur angiografi koroner.
"Tindakan pemasangan stent (ring jantung) atau Percutaneous Coronary Intervention dapat dilakukan setelah pemeriksaan angiografi koroner jika terdapat indikasi adanya penyumbatan pembuluh koroner yang signifikan yang dapat mengganggu fungsi jantung," ujarnya.
Angiografi koroner atau kateterisasi pembuluh darah koroner merupakan prosedur yang relatif aman untuk dilakukan karena memiliki risiko komplikasi yang kecil dan dilakukan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang berpengalaman.
"Setelah prosedur selesai dilakukan dan tidak terdapat komplikasi, pasien dapat kembali beraktivitas dengan normal dalam beberapa hari," katanya.
Baca juga: Eka Hospital Mobile App resmi diluncurkan
Pemeriksaan EKG yang umumnya bagian dari Medical Check Up dapat mengevaluasi irama jantung yang mungkin tidak dapat dideteksi oleh sendiri.
Menurut dia, jantung merupakan organ vital yang berperan besar dalam keberlangsungan hidup dengan melakukan pemeriksaan rutin dapat mencegah terjadinya penyakit jantung sejak dini.
Medical Check Up juga dapat membantu mendeteksi adanya potensi penyakit tertentu melalui pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, fungsi ginjal, dan fungsi hati.
"Hasil pemeriksaan tersebut dapat menjadi pedoman dokter dalam menentukan program pencegahan maupun penyesuaian dalam gaya hidup yang dapat mencegah penyakit di kemudian hari," ujarnya.
Baca juga: Eka Hospital buka pusat kebugaran dilatih dan diawasi dokter spesialis
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023