Antara News - Ekonomi Banten triwulan IV 2016 tumbuh 5,53 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh 5,24 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan di Serang, Senin, mengatakan pendorong utama tumbuhnya perekonomia Banten sebesar itu adalah karena meningkatnya Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB), selain ekspor yang tumbuh lebih tinggi, seiring perbaikan ekonomi negara mitra dagang.

Pada pemaparan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Banten Februari 2017 didampingi Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Duddy Adiyatna dan Kepala Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans, Budiharto juga menambahkan bahwa industri pengolahan dan perdagangan ikut menopang tumbuhnya perekonomian Banten di triwulan IV 2016.

Meskipun demikian, kata Budiharto, tingginya pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten di triwulan IV 2016 belum cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di tahun 2016, sehingga mengalami perlambatan dari sebelumnya 5,40 persen (yoy) di tahun 2015 menjadi 5,26 persen (yoy).

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 4,94 persen di triwulan IV 2016 dan 5,02 persen (yoy) secara keseluruhan di tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Banten masih tumbuh lebih tinggi, katanya.

Meningkatnya investasi yang tumbuh 5,53 persen (yoy) di triwulan IV 2016, dibandingkan triwulan III 2016 sebesar 5,19 persen (yoy) menjadi penopang utama tumbuhnya perekonomian di triwulan IV 2016.

"Mayoritas investasi pada triwulan IV 2016 merupakan progress pembanguan proyek milik swasta yang bersifat multiyear, tercermin dari investasi bangunan yang tumbuh lebih tinggi," katanya.

Adapun beberapa proyek yang sedang berjalan adalah pembangunan pabrik baja otomotif yaitu Krakatau Nippon Steel Sumikin, Pabrik semen yaitu Krakatau Semen Indonesia dan penambahan Hot Strip Mill II milik Krakatau Steel dan pabrik serat sintetis yaitu Synthetic Rubber Indonesia.

Tingginya investasi juga tercermin dari likert scale di triwulan IV 2016. Secara spasial investasi dengan nilai terbesar pada triwulan IV 2016 dimiliki oleh Kota Serang dengan total Rp3,33 triliun, diikuti Kota CIlegon Rp3,46 triliun dan Kabupaten Tangerang dengan total Rp2,12 triliun.

Pada Kota Serang dan Cilegon, investasi didominasi oleh investasi asing, sementara pada kabupaten Tangerang lebih didominasi oleh investasi dalam negeri.

Tingginya minat investasi baru di Provinsi Banten pada triwulan IV 2016 menjadikan Provinsi Banten berada di urutan ke-3 untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dengan total 747 proyek dan di urutan ke-4 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total 496 proyek.

Kinerja ekspor pada triwulan IV 2016 tumbuh 2,51 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor pada triwulan sebelumnya yang tercatat 2,05 persen (yoy).

Hal yang sama terjadi pada impor dimana pada triwulan IV 2016 menunjukkan akselerasi dari sebelumnya tumbuh 0,79 persen (yoy) di triwulan III 2016, menjadi 2,01 persen (yoy). Secara umum, meningkatnya pertumbuhan ekspor dan impor merupakan dampak dari membaiknya perekonomian global khususnya negara mitra dagang yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok, katanya.

"Solidnya konsumsi Amerika Serikat dan Tiongkok pada triwulan IV 2016 menjadi pendorong naiknya ekspor ke dua negara tersebut. Berdasarkan komoditasnya perbaikan terjadi pada ketiga komoditas utama, yaitu alas kaki, tekstil dan kimia," kata Budiharto Setyawan.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017