Serpong (Antara News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memperkenalkan berbagai inovasi dibidang agroindustri dan bioteknologi yang diharapkan dapat menggerakan ekonomi rakyat di sejumlah daerah.

"Seluruh inovasi ini diuji di depan panel yang terdiri dari unsur perguruan tinggi, kementerian terkait, serta lembaga non kementerian," kata Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Eniya Listiani Dewi di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Senin.

Eniya menyampaikan terdapat 22 program dan 48 poster kegiatan bertemakan "Innovation of Bioeconomics on Agroindustrial and Biotechnology Program 2017" yang dapat dimanfaatkan bagi kalangan industri dan masyarakat.

Acara yang diikuti 200 peserta ini diantaranya menghadirkan berbagai teknologi dibidang pangan, pertanian, dan kesehatan yang dapat diadopsi untuk kebutuhan industri dan bisnis, jelas Eniya.

Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah benih jagung BR2 dan BR4 yang tahan cuaca dan penyakit serta masa panennya hanya 85 hari, umumnya untuk tanaman jagung membutuhkan waktu 110 hari.

Dengan benih ini, maka masyarakat dapat memanen jagung sampai dengan empat kali dalam setahun sehingga dipastikan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat terutama petani jagung, kata Eniya.

Teknologi lainnya pengenalan proses ekstraksi pada tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk obat herbal, tentunya ini akan sangat membantu masyarakat yang ingin menjalankan bisnis obat herbal, jelas Eniya.

Dalam acara ini ahli yang mempresentasikan teknologi ini tidak sekedar mensosialisasikan cara melakukan ekstraksi tetapi juga bagaimana menjaga agar selalu higienis serta cara mendaftarkan obat tersebut BPOM.

"Kami dalam acara ini ingin melakukan sosialisasi terkait inovasi produk dari hulur ke hilir, sehingga masyarakat menjadi termotivasi serta diharapkan dapat menangkap peluang bisnis dari inovasi yang kai perkenalkan," kata Eniya.

Teknologi lainnya yang ditawarkan seperti bagaimana berternak sapi di perkebunan sawit. Jadi apa saja yang dapat dimanfaatkan dari tanaman sawit untuk program penggemukan sapi tujuan akhirnya untuk mensejahterakan petani sawit.

Kemudian juga memperkenalkan teknologi coating terutama untuk tanaman buah sehingga  usia buah menjadi lebih panjang serta tidak gampang busuk. Salah satu yang diperkenalkan pada tanaman mangga.

Selain itu dibidang pangan juga diperkenalkan mie yang menggunakan bahan dasar jagung. Berbeda dengan mie terigu, mie jagung sangat cocok bagi masyarakat yang tengah menjalankan gaya hidup sehat, atau bagi penderita diabetes, kata Eniya.

Eniya mengatakan, saat ini untuk mie jagung sudah mampu dimasak dengan waktu hanya lima menit saja, seperti halnya dengan mie terigu. Awalnya memang masih 10 menit untuk memasaknya, namun dengan inovasi saat ini bisa dipersingkat hanya lima menit saja.

Mie ini biaya produksinya hanya Rp10.000 saja serta sudah diproduksi masal, saat ini sudah ada industri yang memasarkannya ke masyarkat, namun BPPT mempersilahkan kepada kalangan industri atau masyarakat lainnya yang ingin menjadi mitra pemasaran.

Kemudian ada juga cara budi daya nanas dengan memanfaatkan bibit yang sudah ada, namun hasil yang didapat menjadi lebih banyak, serta inovasi lainnya yang sudah teruji dapat diaplikasi kepada masyarakat maupun kalangan bisnis.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017