Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk kembali menggunakan masker untuk mengantisipasi terjangkit kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat memburuknya kualitas udara akhir-akhir ini.
"Untuk antisipasi ISPA kita sudah memberitahu kepada warga untuk kembali memakai masker dalam berkeliaran sehari-harinya," ucap Zaki di Tangerang, Rabu.
Menurutnya, untuk situasi penurunan kualitas udara di Kabupaten Tangerang sendiri saat ini tidak begitu berdampak signifikan kepada peningkatan kasus ISPA di ISPA.
Namun, sebagai pencegahan dini, pihaknya pun menyarankan untuk kembali menggunakan masker saat bepergian keluar ruangan terutama di beberapa daerah yang tingkat polusinya berisiko tinggi.
"Terutama bagi warga yang tinggal di daerah risiko tinggi tingkat polusinya wajib gunakan masker," tutur dia.
Baca juga: Cegah ISPA, Dinkes Kota Serang minta masyarakat terapkan PHBS
Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, Banten menyebutkan, pihaknya telah menangani sebanyak 23 kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) selama bulan Juli 2023, diduga berkaitan dengan polusi udara di daerah itu.
Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani mengatakan selama periode Juli itu tercatat sebanyak 23 kasus dengan pasien mengidap ISPA sempat menjalani perawatan.
"Kalau untuk penanganan kasus ISPA, berdasarkan data di bulan Juli saja RSUD Tangerang telah menangani sebanyak 23 kasus," ujarnya.
Adapun dari puluhan kasus ISPA tersebut secara rinci terdapat 12 kasus infeksi saluran pernapasan bagian atas akut, lima kasus faringitis akut, tiga kasus tonsilitis akut, tiga laringitis dan trakeitis akut dialami oleh pasiennya.
Sedangkan pada periode Agustus, jumlah kasus gangguan pernapasan tersebut masih dalam tahap pendataan sehingga belum bisa disampaikan.
"Kalau data ISPA bulan sekarang secara umum belum ada peningkatan signifikan. Jadi kalau mengarah dampak polusi udara itu masih nihil," pungkasnya.
Baca juga: Minum air putih ternyata bisa bantu redakan ISPA
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Untuk antisipasi ISPA kita sudah memberitahu kepada warga untuk kembali memakai masker dalam berkeliaran sehari-harinya," ucap Zaki di Tangerang, Rabu.
Menurutnya, untuk situasi penurunan kualitas udara di Kabupaten Tangerang sendiri saat ini tidak begitu berdampak signifikan kepada peningkatan kasus ISPA di ISPA.
Namun, sebagai pencegahan dini, pihaknya pun menyarankan untuk kembali menggunakan masker saat bepergian keluar ruangan terutama di beberapa daerah yang tingkat polusinya berisiko tinggi.
"Terutama bagi warga yang tinggal di daerah risiko tinggi tingkat polusinya wajib gunakan masker," tutur dia.
Baca juga: Cegah ISPA, Dinkes Kota Serang minta masyarakat terapkan PHBS
Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, Banten menyebutkan, pihaknya telah menangani sebanyak 23 kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) selama bulan Juli 2023, diduga berkaitan dengan polusi udara di daerah itu.
Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani mengatakan selama periode Juli itu tercatat sebanyak 23 kasus dengan pasien mengidap ISPA sempat menjalani perawatan.
"Kalau untuk penanganan kasus ISPA, berdasarkan data di bulan Juli saja RSUD Tangerang telah menangani sebanyak 23 kasus," ujarnya.
Adapun dari puluhan kasus ISPA tersebut secara rinci terdapat 12 kasus infeksi saluran pernapasan bagian atas akut, lima kasus faringitis akut, tiga kasus tonsilitis akut, tiga laringitis dan trakeitis akut dialami oleh pasiennya.
Sedangkan pada periode Agustus, jumlah kasus gangguan pernapasan tersebut masih dalam tahap pendataan sehingga belum bisa disampaikan.
"Kalau data ISPA bulan sekarang secara umum belum ada peningkatan signifikan. Jadi kalau mengarah dampak polusi udara itu masih nihil," pungkasnya.
Baca juga: Minum air putih ternyata bisa bantu redakan ISPA
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023