Hetero for Startup Season 3 yang merupakan gerakan pemberdayaan kewirausahaan sebagai wadah membantu para wirausaha untuk mengakselerasi bisnisnya, sukses diadakan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dan 35 orang dari seluruh Indonesia ditetapkan menjadi finalis.

Dalam tiga tahun terakhir, program Hetero for Startup yang diinisiasi oleh Pemprov Jateng ini turut didukung oleh payung program keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia” dan program pemberdayaan UMKM PT HM Sampoerna Tbk., Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).

Salah satu finalis asal dari Tangerang, Eka Risky Septiani dalam keterangan resmi yang diterima media di Serang, Jumat mengaku senang dapat berpartisipasi dalam Hetero for Startup Season 3. Menurutnya banyak hal baru yang bisa dilakukan untuk bisnisnya setelah mengikuti program ini.

"Sekarang wawasan bertambah, ilmu juga bertambah. Otomatis, dengan banyak pengetahuan, kita jadi punya cara untuk melakukan penjualan yang baik," kata Eka.

Setelah mengikuti Hetero for Startup Season 3, Eka, yang menggeluti bisnis pangan olahan seperti kaldu, sereal, dan pasta keju untuk camilan sehat, mengaku memiliki banyak PR yang harus dikerjakan.

Baca juga: Sinar Mas Land bantu pengembangan perusahaan startup rintisan

Sementara itu, Fajar Alam Islami, pengusaha teh dari Malang, Jawa Timur (Jatim) juga tak mau kalah dengan finalis sebelumnya.

"Produk teh yang saya jual, saya racik sendiri. Belajar otodidak," kata pelaku usaha dengan merek “Jiwanta” yang dirintis sejak 2022 itu.

Dengan bisnis teh itu, Fajar mengaku dapat mendapatkan omzet sebanyak Rp 15 juta dalam satu bulan, sementara laba bersih sekitar Rp 6 juta per bulan.

"Dari program ini, saya dapat ilmu bagaimana mengelola sumber daya manusia yang baik. Saat ini saya sudah punya empat karyawan," ujar Fajar.

Finalis asal Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Fajri Gufran Zainal juga mengatakan hal yang sama. Dia merasa hal yang bermanfaat setelah mengikuti Hetero for Startup season 3.

“Di Hetero ini kita bisa banyak sekali belajar literasi keuangan, marketing. Kita juga belajar bersama mentor-mentor yang sangat luar biasa yang juga sangat expert, sehingga banyak sekali yang bisa kita dapatkan,” pungkas Fajar.

Baca juga: 5.030 pekerja IHT terima BLT dana hasil cukai tembakau

Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023