Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyebutkan nilai transaksi menggunakan QRIS selama semester satu tahun 2023 dari delapan kabupaten/kota sebesar Rp3,89 triliun.
"Untuk semester satu tahun ini tercatat sebesar Rp3,89 triliun dengan 89,7 juta transaksi," kata Muhammad Lukman Hakim selaku Asisten Direktur Bank Indonesia KPW Banten dalam acara FGD Literasi Keuangan di Karawaci, Kamis.
Dikatakannya jumlah penggunaan QRIS di Provinsi Banten hingga Juni 2023 tercatat ada dua juta pengguna dan merchant atau pedagang yang menerapkan QRIS sebanyak 1,5 juta pelaku usaha.
Ia mengatakan pengguna QRIS di Provinsi Banten paling dominan berada di tiga wilayah Tangerang yakni Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.
"Dari 1,5 juta pengguna QRIS di Banten, sebanyak 1,1 juta pengguna adalah di wilayah Tangerang," katanya menambahkan.
Baca juga: BPS sebut NTP di Banten naik 0,49 persen
Menurur dia, besarnya penggunaan QRIS di Tangerang karena banyak pelaku UMKM yang memilih menggunakan uang digital dalam transaksi serta didukung dengan jaringan yang kuat.
Sedangkan daerah lainnya di Provinsi Banten, masih perlu adanya edukasi tambahan kepada pelaku usaha sehingga nantinya akan mendorong jumlah pengguna.
"Bank Indonesia Provinsi Banten terus melakukan sosialisasi dalam berbagai event agar UMKM bisa menggunakan QRIS karena lebih mudah dan cepat serta pembukuan keuangan yang mudah," ujarnya.
Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan BI Banten Khoirinnisa El Karimah menambahkan jumlah pengguna QRIS jika kalkulasi total penduduk di Banten saat ini baru mencapai 17 persen.
Beberapa faktor yang belum merata karena banyak masyarakat yang belum menggunakan telpon selular berbasis android dengan kemampuan cepat dalam transaksi.
Baca juga: BI Banten optimistis inflasi di Kabupaten Serang terus menurun
Lalu jaringan internet yang belum merata sehingga ada beberapa daerah yang kategori "blank spot" atau tidak tersentuh jaringan sehingga warga menggunakan transaksi dengan uang.
"Di Banten selatan masih ada beberapa yang perlu ditunjang jaringan internet lebih kuat agar kemudahan dalam proses transaksi serta keinginan pelaku usaha menggunakan transaksi digital," ujarnya.
Anggota Komisi XI DPR RI yakni Marinus Gea menambahkan, sosialisasi mengenai penggunaan QRIS bagi pelaku usaha harus lebih dimasifkan karena saat ini eranya digitalisasi.
Pemahaman mengenai keamanan keuangan digital, kecepatan dan kemudahan transaksi hingga penggunaannya oleh masyarakat harus dilakukan Perbankan, termasuk BI.
"Sekarang eranya digital dan penggunaan uang elektronik ini bisa lebih mudah dan menjangkau lebih luas," ujarnya.
Baca juga: Informasi harga pangan dapat diakses lewat website BI per 1 Juli
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Untuk semester satu tahun ini tercatat sebesar Rp3,89 triliun dengan 89,7 juta transaksi," kata Muhammad Lukman Hakim selaku Asisten Direktur Bank Indonesia KPW Banten dalam acara FGD Literasi Keuangan di Karawaci, Kamis.
Dikatakannya jumlah penggunaan QRIS di Provinsi Banten hingga Juni 2023 tercatat ada dua juta pengguna dan merchant atau pedagang yang menerapkan QRIS sebanyak 1,5 juta pelaku usaha.
Ia mengatakan pengguna QRIS di Provinsi Banten paling dominan berada di tiga wilayah Tangerang yakni Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.
"Dari 1,5 juta pengguna QRIS di Banten, sebanyak 1,1 juta pengguna adalah di wilayah Tangerang," katanya menambahkan.
Baca juga: BPS sebut NTP di Banten naik 0,49 persen
Menurur dia, besarnya penggunaan QRIS di Tangerang karena banyak pelaku UMKM yang memilih menggunakan uang digital dalam transaksi serta didukung dengan jaringan yang kuat.
Sedangkan daerah lainnya di Provinsi Banten, masih perlu adanya edukasi tambahan kepada pelaku usaha sehingga nantinya akan mendorong jumlah pengguna.
"Bank Indonesia Provinsi Banten terus melakukan sosialisasi dalam berbagai event agar UMKM bisa menggunakan QRIS karena lebih mudah dan cepat serta pembukuan keuangan yang mudah," ujarnya.
Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan BI Banten Khoirinnisa El Karimah menambahkan jumlah pengguna QRIS jika kalkulasi total penduduk di Banten saat ini baru mencapai 17 persen.
Beberapa faktor yang belum merata karena banyak masyarakat yang belum menggunakan telpon selular berbasis android dengan kemampuan cepat dalam transaksi.
Baca juga: BI Banten optimistis inflasi di Kabupaten Serang terus menurun
Lalu jaringan internet yang belum merata sehingga ada beberapa daerah yang kategori "blank spot" atau tidak tersentuh jaringan sehingga warga menggunakan transaksi dengan uang.
"Di Banten selatan masih ada beberapa yang perlu ditunjang jaringan internet lebih kuat agar kemudahan dalam proses transaksi serta keinginan pelaku usaha menggunakan transaksi digital," ujarnya.
Anggota Komisi XI DPR RI yakni Marinus Gea menambahkan, sosialisasi mengenai penggunaan QRIS bagi pelaku usaha harus lebih dimasifkan karena saat ini eranya digitalisasi.
Pemahaman mengenai keamanan keuangan digital, kecepatan dan kemudahan transaksi hingga penggunaannya oleh masyarakat harus dilakukan Perbankan, termasuk BI.
"Sekarang eranya digital dan penggunaan uang elektronik ini bisa lebih mudah dan menjangkau lebih luas," ujarnya.
Baca juga: Informasi harga pangan dapat diakses lewat website BI per 1 Juli
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023