Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menyebutkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) di wilayahnya pada Juli 2023 tercatat 104,06 atau naik 0,49 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 103,55.

"Pada Juli 2023 nilai NTP Banten itu naik capai 104,06 persen, dan jika kita bandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 103,55 persen itu mengalami kenaikan yaitu 0,49 persen," kata Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar, dalam rilis Perkembangan Nilai Tukar Petani Juli 2023 yang terpantau secara daring di Tangerang, Selasa.

Menurutnya, salah satu indikator terjadinya kenaikan daya beli petani pada periode tahun ini terlihat dari aspek indeks harga sebesar 123,97 atau mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen dengan penyumbang terbesar subsektor komoditas yakni tanaman pangan (0,64 persen), peternakan (1,61 persen), dan nelayan (0,18 persen).

"Komoditas penyumbang untuk indeks harga yang diterima petani yaitu gabah, pisang, ayam ras atau pedaging. Jadi yang dihasilkan oleh petani itu pedaging," katanya.

Baca juga: BPS: inflasi IKH tiga kota di Banten alami penurunan

Ia mengatakan, untuk indeks harga yang dibayar oleh petani sebesar 119,13 atau mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen. Sementara komoditas dari indeks harga yang harus dikeluarkan petani sebagai pembelian dari daging ayam, bawang putih dan telur tersebut sebesar 104,06.

"Angka itu tentunya berada di bawah angka nasional yang sebesar 110,64 bila kita melihat per subsektornya," katanya menambahkan.

Sedangkan untuk NTP, lanjut dia, pada subsektor tanaman pangan dan peternakan secara umum hortikultura mengalami penurunan sebesar (-0,02 persen), begitu juga tanaman perkebunan rakyat (-1,72 persen) dan pembudidayaan ikan (-0,12 persen).

Ia juga menambahkan, sektor Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 0,50 persen atau menjadi 123,58 bila dibandingkan bulan sebelumnya yaitu senilai 105,6.

"Nilai usaha pertanian pada Juli 2023 untuk kandang sebesar 106,31 yang berarti mengalami peningkatan besar 0,50 persen," ungkapnya.

Akan tetapi, lanjut dia, salah satu aspek penyusun NTUP, indeks biaya produksi naik 0,07 persen menjadi 116,61 dengan pengaruh dari upah menuai atau memanen.

"Untuk membagi-nya indeks yang terjadi sebesar 116,61 atau mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen komoditas penyumbang," pungkas Faizal Anwar.

Baca juga: BI Banten optimistis inflasi di Kabupaten Serang terus menurun

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023