Serang (Antara News) - Jama'ah Muslimin (Hizbullah) bekerjasama dengan  Universitas Tirtayasa Banten, Rabu, menggelar seminat Buku 'Ash-Shuffah' karya Imam Yakhsyallah Mansur, di Mesjid Syekh Nawawi Albantani, Serang, Banten. 

KH Yakhsyallah Mansyur merupakan Imam ketiga Jama'ah Muslimin (Hizbullah) setelah wafatnya Imam Muhyiddin Hamidy pada Desember 2014. 

Buku tersebut mengungkapkan tentang Ash-Shuffah yang merupakan pusat pendidikan (tarbiyah) di masa Rasulullah SAW. Buku ini juga menjelaskan sistem pendidikan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Selain menghadirkan penulisnya Imam Yakhsyallah, Wakil Rektor Untirta Dr Fatah Sulaeman MT tampil sebagai pembahas, serta Prof Dr Abuddin Nata Mpd (Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) sebagai pembahas utama.

"Metode pengajaran Rasullah diungkap kembali secara jelas dalam buku ini, ternyata metode pengajaran beliau memiliki banyak keunggulan dibanding metode lain ini yang perlu kita contoh saat ini," kata Fatah Sulaeman.

Untuk itu dia berharap pesan-pesan yang tertera dalam buku bisa diwujudkan dan diamalkan oleh para pendidik saat ini mulai dari TK hingga perguruan tinggi. 

Sementara Prof Dr Abuddin Nata menyebut buku tersebut merupakan buku pertama di Asia yang mencoba merekonstruksi kembali pola Nabi Muhammad dalam mengelola pendidikan.

"Ini buku luar biasa karena nantinya akan menjadi rujukan para ilmuwan dalam mengkaji ulang pola pendidikan yang dilakukan Rasulullah bersama sahabat untuk dihidupkan kembali," katanya.

Sementara Ketua Panitia Taklim Basuki Santoso ST menyatakan, bedah buku baru merupakan salah satu dari tiga rangkaian kegiatan dari taklim wilayah Jama'ah Muslimin (Hizbullah) di Serang, Banten.

Agenda berikutnya yaitu long march (gerak jalan) cinta Al-Aqsha dan tablig akbar (8-9 Oktober). 

"Gerak jalan cinta Al-Aqsha dimulai pukul 20.00 WIB yang diperkirakan akan diikuti oleh lebih dari 500 peserta pria dan wanita dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, terutama dari Banten. Gerak jalan akan menempuh jarak 12 km yang bertolak dari Masjid Agung Ats-Tsauroh dan berakhir di Masjid Raya Al-Bantani Serang dilanjutkan tablig akbar di Mesjid Raya pada hari Minggu," katanya.

Untuk acara Tablig Akbar diadakan Ahad pagi (9/10) bertempat di Masjid Raya Al-Bantani. Tablig akbar ini menghadirkan pembicara utama Imam Jama'ah Muslimim (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur, Pembina Pondok Pesantren Al-Fatah Bogor KH Abul Hidayat Saerodjie, ulama Jakarta Syamsuddin Ahmad, serta Ketua Bidang Komunikasi Data dan Informasi MUI Banten KH Zaenal Abidin Suja’i.Lc. Tabligh akbar juga dijadwalkan akan dihadiri oleh Gubernur Banten Rano Karno dan Kapolda Banten.

Rangkaian acara puncak taklim wilayah Jama'ah Muslimin (Hizbullah)  tersebut, kata dia, mengusung tema "Hijrah Menuju Kesatuan Umat dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan Upaya Pembebasan Al-Aqsha". 
 
Menurut Basuki, rangkaian acara ini bertujuan untuk menyadarkan kaum Muslimin tentang kondisi Masjid Al-Aqsha di Palestina yang kini berada di bawah kekuasaan bangsa Yahudi, yaitu Israel.

Sejak 2006, Jama'ah Muslimin (Hizbullah) telah mengkampanyekan tentang kondisi Masjid Al-Aqsha kepada masyarakat luas, Muslimin di Indonesia dan dunia. Mereka gencar melakukan berbagai kegiatan untuk menyosialisasikan pengetahuan dan informasi tentang masjid yang merupakan kiblat pertama umat Islam. 

Dalam prinsipnya, Jama'ah Muslimin (Hizbullah) menganut sistem kehidupan berjamaah (bersatu) di bawah satu kepemimpinan seorang imam. Mereka menyerukan kepada seluruh Muslimin di dunia untuk bersatu di bawah satu kepemimpinan, tidak berpecah belah untuk mempraktikkan Alquran dan as-sunnah.

Pewarta: Asep Fathulrahman

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016